Growth Mindset Vs Fixed Mindset
29 Jun 2024

Growth Mindset Vs Fixed Mindset, Apa Efeknya dalam Investasi

Growth Mindset Vs Fixed Mindset, Apa Efeknya dalam Investasi

Growth Mindset vs Fixed Mindset

Growth Mindset

Fixed Mindset

Peran Growth Mindset dalam Investasi

  1. Ketahanan Menghadapi Kegagalan
  2. Fleksibilitas dan Adaptabilitas

3.Pembelajaran Berkelanjutan

  1. Manajemen Risiko Lebih Baik
  2. Motivasi dan Ketekunan

Tips untuk Mengoptimalkan Growth Mindset dalam Investasi

  1. Terus Belajar dan Mengembangkan Diri
  2. Terbuka terhadap Kritik dan Umpan Balik
  3. Membuat Rencana Investasi yang Jelas
  4. Diversifikasi Portofolio
  5. Tetap Fleksibel dan Adaptif

Kekurangan Growth Mindset dalam Investasi

  1. Overconfidence
  2. Mengabaikan Realitas Pasar
  3. Keterlambatan Pengambilan Keputusan
  4. Mengabaikan Keterbatasan
  5. Risiko Diversifikasi Berlebihan

Kelebihan Fixed Mindset dalam Investasi

  1. Fokus pada Keahlian Spesifik
  2. Konsistensi dan Stabilitas
  3. Menghindari Risiko Berlebihan
  4. Efisiensi dalam Pengambilan Keputusan

5.Menghindari Tren Tidak Stabil

Kekurangan Fixed Mindset dalam Investasi

  1. Ketidakmampuan Beradaptasi dengan Perubahan
  2. Abai terhadap Pembelajaran dan Pengembangan
  3. Menolak Kritik dan Umpan Balik
  4. Keterbatasan Diversifikasi Portofolio
  5. Kesulitan Menangani Ketidakpastian

Tips untuk Mengoptimalkan Fixed Mindset dalam Investasi

  1. Tetapkan Batas Risiko yang Jelas
  2. Lakukan Evaluasi Berkala
  3. Bangun Pengetahuan Spesifik
  4. Jaga Konsistensi, tapi Terbuka pada Inovasi
  5. Gunakan Data dan Analisis

Gabungkan Kedua Mindset untuk Investasi yang Optimal

 

Poin Penting:

  • Growth mindset dalam investasi: percaya pada kemampuan berkembang melalui usaha dan pembelajaran.
  • Fixed mindset dalam investasi: percaya bahwa kemampuan bersifat tetap dan tidak berubah.
  • Dengan growth mindset: lebih siap menghadapi kegagalan, fleksibel dalam mengadaptasi perubahan pasar, dan memiliki motivasi tinggi untuk mencapai tujuan jangka panjang.

 

Mau memulai perjalanan investasimu dengan lebih percaya diri?

 

 

Pernahkah kamu mendengar istilah growth mindset dan fixed mindset? Istilah ini menggambarkan pola pikir yang mempengaruhi cara kamu melihat dan melakukan sesuatu, termasuk dalam berinvestasi. Pola pikir ini dapat berdampak signifikan pada keputusan investasi kamu.

Growth Mindset vs Fixed Mindset

Konsep growth mindset dan fixed mindset diperkenalkan oleh Dr. Carol Dweck, profesor psikologi di Stanford University. Growth mindset adalah keyakinan bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat berkembang melalui usaha, strategi, dan bantuan dari orang lain. Sebaliknya, fixed mindset adalah keyakinan bahwa kemampuan dan kecerdasan adalah tetap dan tidak bisa diubah. Ini dia perbedaannya yang lebih detail!

 

Growth Mindset:

  • Melihat tantangan sebagai kesempatan belajar.
  • Tidak takut gagal, menganggap kegagalan sebagai proses belajar.
  • Menghargai kritik dan umpan balik untuk perbaikan diri.
  • Melihat kesuksesan orang lain sebagai inspirasi.

 

Fixed Mindset

  • Takut gagal dan menghindari tantangan.
  • Percaya bahwa kemampuan adalah tetap.
  • Melihat kritik sebagai ancaman.
  • Terancam oleh kesuksesan orang lain.

 

Peran Growth Mindset dalam Investasi

Investasi memerlukan ketahanan mental dan strategi yang tepat. Ini adalah alasan mengapa kamu perlu menerapkan growth mindset dalam berinvestasi:

1. Ketahanan Menghadapi Kegagalan

 Melihat kegagalan sebagai pembelajaran, bukan akhir segalanya. Misalnya, jika produk investasi online tidak berjalan sesuai rencana dan mengalami penurunan nilai, kamu tidak akan menyerah. Alih-alih, kamu akan menganalisis kesalahan yang terjadi dan belajar untuk tidak mengulanginya di masa depan.

   2. Fleksibilitas dan Adaptabilitas

Siap menyesuaikan diri dengan perubahan pasar. Growth mindset membantu kamu tetap fleksibel dan terbuka terhadap ide-ide baru serta strategi yang berbeda. Kamu tidak terikat pada satu pendekatan, melainkan bersedia mencoba hal-hal baru dan beradaptasi dengan kondisi pasar yang dinamis.

   3.Pembelajaran Berkelanjutan

Selalu mencari informasi dan strategi baru untuk meningkatkan pengetahuan. Investor dengan growth mindset aktif meningkatkan pengetahuan dan keterampilan investasi. Kamu selalu mencari informasi baru, mengikuti perkembangan pasar, membaca buku tentang investasi, atau mengikuti kursus dan seminar.

   4. Manajemen Risiko Lebih Baik

 Memahami pentingnya diversifikasi untuk meminimalkan risiko. Kamu memahami bahwa tidak ada investasi yang bebas risiko, sehingga berusaha untuk mendiversifikasi portofolio dan membuat keputusan yang bijak untuk meminimalkan potensi kerugian.

   5. Motivasi dan Ketekunan

Tetap fokus pada tujuan jangka panjang meski menghadapi kesulitan. Investor dengan growth mindset memiliki dorongan yang kuat untuk terus maju meskipun menghadapi kesulitan. Kamu tidak mudah putus asa dan tetap fokus pada tujuan investasi jangka panjang.

 

Tips untuk Mengoptimalkan Growth Mindset dalam Investasi

1. Terus Belajar dan Mengembangkan Diri

Jadilah pembelajar seumur hidup. Ikuti kursus, seminar, baca buku, dan terus tingkatkan pengetahuan tentang investasi. Jangan ragu untuk mencari mentor atau bergabung dengan komunitas investor untuk mendapatkan wawasan baru.

   2. Terbuka terhadap Kritik dan Umpan Balik

Jangan takut menerima kritik. Gunakan kritik dan umpan balik sebagai alat untuk memperbaiki diri. Evaluasi kinerja investasi kamu secara berkala dan cari tahu di mana kamu bisa meningkatkan strategi.

   3. Membuat Rencana Investasi yang Jelas

Tetapkan tujuan investasi jangka panjang dan jangka pendek yang spesifik. Rencana yang jelas akan membantu kamu tetap fokus dan termotivasi dalam perjalanan investasi kamu.

4. Diversifikasi Portofolio

Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Diversifikasi portofolio investasi kamu untuk mengelola risiko. Pertimbangkan berbagai jenis investasi seperti saham, obligasi, reksa dana, dan properti.

   5. Tetap Fleksibel dan Adaptif

Pasar investasi selalu berubah. Bersiaplah untuk menyesuaikan strategi kamu sesuai dengan kondisi pasar yang dinamis. Jangan takut mencoba pendekatan baru jika yang lama tidak lagi efektif.

 

Kekurangan Growth Mindset dalam Investasi

Namun, growth mindset juga memiliki kelemahan:

1.      Overconfidence

Kepercayaan diri berlebihan bisa berujung pada keputusan spekulatif. Overconfidence dapat membuat kamu membuat keputusan investasi terlalu berani atau spekulatif, sehingga mengakibatkan kerugian besar.

2. Mengabaikan Realitas Pasar

Tidak semua bisa diatasi dengan usaha, faktor eksternal juga berpengaruh. Dalam dunia investasi, ada faktor-faktor eksternal seperti kondisi ekonomi, peraturan pemerintah, dan krisis global. Realita pasar berdasarkan faktor eksternal terjadi di luar kendali, tidak selalu bisa diatasi hanya dengan kerja keras dan pembelajaran.

   3. Keterlambatan Pengambilan Keputusan

Proses belajar yang panjang bisa membuat keputusan terlambat. Proses pembelajaran berlarut-larut dapat membuat kamu terlalu lama dalam mengambil keputusan. Sementara itu, dunia investasi yang bergerak cepat, keterlambatan dapat menyebabkan kamu kehilangan peluang.

4. Mengabaikan Keterbatasan

Tidak semua bisa diatasi hanya dengan kerja keras, seperti keterbatasan modal. Dalam investasi, ada batasan tertentu yang mungkin tidak dapat diatasi hanya dengan kerja keras dan pembelajaran, seperti keterbatasan modal atau akses informasi eksklusif. Kamu cenderung mengabaikan keterbatasan yang ada, sehingga dapat mengakibatkan kerugian.

5. Risiko Diversifikasi Berlebihan

Terlalu banyak mencoba hal baru bisa menyebabkan diversifikasi berlebihan. Terlalu banyak berusaha mencoba hal baru dan beradaptasi dengan segala macam strategi investasi bisa menyebabkan diversifikasi yang berlebihan. Meskipun diversifikasi adalah prinsip yang baik dalam investasi, jika terlalu banyak dapat menyulitkan manajemen portofolio dan mengurangi fokus pada investasi potensial.

 

Kelebihan Fixed Mindset dalam Investasi

Meski sering dianggap penghambat, fixed mindset punya kelebihan dalam situasi tertentu:

1. Fokus pada Keahlian Spesifik

Memiliki pengetahuan mendalam di bidang tertentu bisa memberikan keunggulan. Kamu bisa fokus pada bidang atau sektor tertentu dengan memiliki keahlian atau pengetahuan yang mendalam. Pengetahuan ini bisa memberikan keunggulan kompetitif, kamu memahami seluk-beluk pasar dan mampu membuat keputusan lebih baik dibandingkan investor dengan pendekatan lebih umum.

2. Konsistensi dan Stabilitas

Mempertahankan strategi yang terbukti berhasil. Fixed mindset dapat mendorong konsistensi dalam pendekatan investasi. Kamu cenderung mempertahankan strategi yang telah terbukti berhasil dan tidak mudah tergoda untuk mengubah pendekatan berdasarkan tren pasar jangka pendek.

3. Menghindari Risiko Berlebihan

Lebih cenderung memilih investasi yang stabil dan kurang spekulatif. Pola pikir lebih konservatif dan berhati-hati dapat membantu menghindari keputusan investasi yang terlalu spekulatif dan berisiko tinggi. Kamu mungkin lebih memilih membeli obligasi pemerintah atau saham blue-chip yang stabil daripada mengejar keuntungan besar melalui investasi berisiko tinggi seperti startup teknologi atau mata uang kripto.

4. Efisiensi dalam Pengambilan Keputusan

Membuat keputusan cepat tanpa terlalu banyak analisis ulang. Dengan keyakinan yang kuat pada strategi dan pendekatan yang sudah dikenal, kamu dapat membuat keputusan dengan cepat dan efisien tanpa terlalu banyak analisis ulang atau merasa ragu. Kamu memiliki kriteria ketat dalam memilih produk investasi, menghemat waktu dan energi untuk fokus pada peluang yang sesuai dengan strategi yang kamu terapkan.

  

5.Menghindari Tren Tidak Stabil

Skeptis terhadap hype pasar dan fokus pada fundamental. Kamu terhindar dari jebakan tren sementara yang mungkin tidak berkelanjutan. Sikap cenderung skeptis terhadap hype pasar dapat membuat kamu lebih fokus pada fundamental yang solid.

 

Kekurangan Fixed Mindset dalam Investasi

Namun, fixed mindset juga memiliki kelemahan:

1. Ketidakmampuan Beradaptasi dengan Perubahan

Kurang fleksibel dalam menanggapi perubahan kondisi pasar. Kamu bisa terjebak dalam pola pikir bahwa keberhasilan strategi di masa lalu akan selalu berhasil di masa depan. Hal ini membuat kamu kurang fleksibel dalam menanggapi perubahan kondisi pasar, teknologi baru, atau pergeseran tren ekonomi.

2. Abai terhadap Pembelajaran dan Pengembangan

Tidak terbuka untuk mempelajari hal baru. Kamu cenderung merasa tidak perlu belajar atau mengembangkan keterampilan baru karena yakin dengan kemampuan yang sudah dimiliki. Sikap ini dapat menghalangi kamu dalam mengakses informasi dan inovasi baru dalam dunia investasi online yang dinamis.

3. Menolak Kritik dan Umpan Balik

Mengabaikan kritik yang bisa membantu memperbaiki strategi. Kamu cenderung melihat kritik sebagai ancaman dan mengabaikan umpan balik yang sebenarnya bisa membantu meningkatkan strategi investasi di masa depan. Sikap defensif dapat membuat kamu mengulang kesalahan yang sama.

4. Keterbatasan Diversifikasi Portofolio

Fokus pada satu jenis investasi bisa berisiko tinggi. Kamu memilih fokus pada satu jenis investasi atau sektor tertentu. Diversifikasi adalah kunci untuk mengelola risiko, dan ketergantungan pada satu area bisa berbahaya jika sektor tersebut mengalami penurunan.

5. Kesulitan Menangani Ketidakpastian

Tidak nyaman dengan ketidakpastian pasar. Pasar investasi selalu penuh dengan ketidakpastian. Fixed mindset membuat kamu tertekan dan tidak nyaman dengan ketidakpastian ini, sehingga cenderung mengambil keputusan berdasarkan kepastian daripada potensi keuntungan. Hal ini juga menyebabkan stagnasi pertumbuhan investasi, potensi meningkatkan keuntungan bisa sangat terbatas.

 

Tips untuk Mengoptimalkan Fixed Mindset dalam Investasi

 

1. Tetapkan Batas Risiko yang Jelas

Tentukan seberapa besar risiko yang bersedia kamu ambil. Dengan memiliki batasan risiko yang jelas, kamu bisa menghindari keputusan yang terlalu spekulatif.

2. Lakukan Evaluasi Berkala

Meskipun kamu percaya pada strategi yang sudah terbukti, tetap lakukan evaluasi berkala untuk memastikan strategi tersebut masih relevan dengan kondisi pasar saat ini.

3. Bangun Pengetahuan Spesifik

Fokus pada satu bidang atau sektor tertentu untuk membangun keahlian yang mendalam. Pengetahuan mendalam ini bisa memberikan keunggulan dalam mengambil keputusan investasi.

4. Jaga Konsistensi, tapi Terbuka pada Inovasi

Meskipun kamu menjaga konsistensi dalam pendekatan investasi, tetaplah terbuka terhadap inovasi dan perubahan yang bisa memberikan keuntungan jangka panjang.

5. Gunakan Data dan Analisis

Andalkan data dan analisis dalam membuat keputusan investasi. Ini akan membantu kamu membuat keputusan yang lebih terinformasi dan mengurangi risiko.

 

Gabungkan Kedua Mindset untuk Investasi yang Optimal

 

Menggabungkan dan tahu kapan menggunakan mindset yang tepat secara seimbang bisa membantumu berinvestasi dengan percaya diri. Dengan Aplikasi digibank by DBS, kamu bisa mengakses berbagai produk investasi mulai dari Deposito, Obligasi, hingga Reksa Dana yang terkurasi oleh Infovesta. Kamu juga bisa menghubungi digibank Advisor yang siap memberikan arahan strategi Investasi yang dapat disesuaikan dengan tujuan dan profil risikomu.  Yuk, selalu kembangkan dirimu dan mulailah perjalanan investasi kamu bareng digibank by. Cek pilihan produk investasi digibank di sini.