Karbon
16 Jul 2024

Apa Itu Tren Perdagangan Karbon dan Manfaatnya untuk Mengurangi Krisis Iklim

Meningkatnya permasalahan iklim membuat pencarian solusi yang efektif harus semakin gencar. Urgensi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mitigasi perubahan iklim mendorong lahirnya berbagai inovasi dan strategi, antara lain carbon trading atau perdagangan karbon.

Artikel ini akan membahas dinamika tren perdagangan karbon, mekanisme, serta manfaatnya untuk mengurangi emisi karbon secara signifikan, untuk masa depan bumi yang berkelanjutan.

Memahami Istilah Kredit Karbon dan Perdagangan Karbon

Carbon credit atau kredit karbon adalah izin sebuah perusahaan untuk mengeluarkan sejumlah gas rumah kaca atau karbondioksida. Jika sebuah perusahaan sudah mengantongi carbon credit, maka perusahaan tersebut punya “hak” untuk mengeluarkan sejumlah emisi karbon pada operasional industrinya. 

Jika perusahaan menghasilkan emisi karbon lebih dari izin kreditnya, maka perusahaan harus membayar denda atau membeli kredit di pasar karbon. Sebaliknya, jika perusahaan menghasilkan emisi kurang dari kredit yang dimiliki, maka perusahaan bisa menjual kredit tersebut di pasar karbon. Praktik jual-beli inilah yang disebut dengan carbon trading atau perdagangan karbon.

Mekanisme Perdagangan Karbon

Secara garis besar, emisi karbon dapat diperdagangkan secara sukarela (voluntary carbon market) dan wajib (mandatory carbon market). Jika dilihat dari mekanisme perdagangannya, pasar karbon dapat dibedakan jadi dua jenis, yaitu Cap and Trade dan Baseline and Crediting. Walau berbeda-beda, namun tujuan utamanya tetap satu, yaitu mengurangi emisi. 

  1. Cap and Trade

Mekanisme cap and trade atau skema perdagangangn emisi (Emissions Trading Scheme / ETS) umumnya diterapkan pada pasar karbon yang bersifat wajib, karena jumlah emisi yang dapat diperdagangkan dibatasi oleh pemerintah. Kewajiban pembatasan emisi diterapkan dalam bentuk pengalokasian kuota (allowance) di awal periode. Secara berkala, peserta wajib melaporkan emisi kepada lembaga yang ditunjuk. Kemudian pada akhir periode, jika peserta melewati batas kuota, maka harus membeli tambahan dari peserta lain yang memiliki kuota tak terpakai. Ini berarti peserta lain menghasilkan emisi lebih rendah dari batasan yang ditetapkan.

  1. Baseline and Crediting

Pada sistem yang sering disebut skema perdagangan kredit karbon ini, peserta tidak membutuhkan kuota di awal periode, karena yang dijadikan komoditi atau kredit karbon adalah hasil sertifikasi atau poin atas penurunan emisi karbon. Misalnya sebuah pabrik memasang solar panels untuk mengganti energi dari bahan bakar fosil jadi energi dari cahaya matahari yang lebih ramah lingkungan. Kemudian, perusahaan pengelola pabrik akan mendapatkan kredit atau sertifikat, yang nilai satu unitnya setara dengan penurunan emisi satu ton CO2. Kemudian, sertifikat ini dapat diperjualbelikan.

Manfaat Perdagangan Karbon dalam Mengurangi Krisis Iklim

Ada banyak manfaat yang bisa diambil dari tren perdagangan karbon ini, terutama untuk mengurangi krisis iklim, antara lain:

  1. Mengurangi Jejak Karbon

Perdagangan karbon bisa jadi sumber insentif untuk perusahaan agar termotivasi untuk mengurangi jejak emisi gas rumah kaca pada proses operasionalnya. Jika perusahaan menggunakan teknologi dan sumber energi berkelanjutan, tentu akan sangat baik dampaknya pada bumi, kan?

  1. Memberdayakan Inisiatif Ramah Lingkungan

Dalam pasar kabon, usaha untuk membuat proses operasional lebih ramah lingkungan akan sangat diapresiasi. Perusahaan yang mengurangi emisi atau berinvestasi pada teknologi ramah lingkungan akan menerima kredit karbon untuk diperdagangkan dan dijadikan sumber penghasilan. Sekali dayung, dua pulau terlampaui!

  1. Mendorong Kolaborasi

Tidak hanya sebatas hubungan jual-beli, tapi perdagangan karbon dapat mendorong para peserta untuk berkolaborasi dalam menciptakan inisiatif ramah lingkungan. Tidak hanya antar perusahaan dalam negeri saja, tapi bisa juga skala internasional atau antar negara.

PerdaganganPerdaganan karbon mungkin hanya bisa dilakukan oleh level perusahaan besar atau bahkan negara, tapi bagaimana dengan individu? Bukan berarti tidak bisa berkontribusi terhadap pengurangan jejak karbon, lho.

Kamu bisa mulai dari berinvestasi pada perusahaan yang mengedepankan prinsip berkelanjutan. Tidak hanya memerhatikan keuntungan bisnis saja, tapi juga dampak dari operasionalnya terhadap lingkungan. Cek fitur Invest Better pada Live Better dalam aplikasi digibank by DBS untuk mulai investasi hijau! Mulai dari Rp100 ribu saja, kamu bisa turut berperan untuk lingkungan!

 

Download digibank