Investasi kini menjadi hal yang umum di kalangan masyarakat Indonesia. Dari banyaknya instrumen investasi, salah satu alternatif yang mudah untuk dilaksanakan dan dikelola adalah reksadana. Produk yang ditawarkan dari investasi reksadana pun juga sudah tersedia di pasar ekuitas Indonesia, dan tentunya harus dikelola oleh manajer investasi terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Reksadana sendiri merupakan instrumen investasi yang menghimpun dana para nasabah terdaftar sebagai pemberi modal, yang selanjutnya dikelola manajer investasi untuk dialokasikan pada produk-produk pasar saham/uang/obligasi sebagai portofolio investasi yang ditawarkan.1
Dalam artikel ini Anda akan menemukan dua pembahasan utama mengenai investasi reksadana; (1) Mengapa investasi reksadana dapat menjadi alternatif investasi yang efektif, dan (2) Mencermati produk investasi reksadana yang tepat sesuai kebutuhan.
Mengapa Investasi Reksadana Dapat Menjadi Alternatif Investasi yang Efektif?
Sebagai alternatif instrumen investasi, berikut hal-hal yang dapat menjadi pertimbangan untuk investasi reksadana menjadi alternatif yang efektif.
-
Imbal hasil yang ditawarkan menarik.
Penawaran imbal hasil menarik yang akan ditemui disini adalah dari perbandingan antara investasi reksadana dengan alokasi dana pada deposito untuk sejumlah dana tertentu. Sebagaimana dikutip dari Bareksa2—tercatat lima produk reksadana pasar uang dengan imbal hasil tertinggi memiliki potensi growth dari 6,23% hingga 6,93% selama setahun terakhir. Sedangkan imbal hasil yang ditawarkan deposito yaitu berupa bunga yang mengikuti suku bunga acuan bank. Untuk perbandingan, BI 7-day Repo Rate terakhir di tahun 2020 pada 17 Desember sebesar 3,75%. Jadi untuk investasi dalam jangka waktu yang sama, tentu potensi imbal hasil reksadana melebihi imbal hasil deposito.
-
Alternatif investasi yang efektif untuk mengelola dana dalam jangka waktu tertentu dengan likuiditas tinggi.
Investasi reksadana menawarkan likuiditas lebih tinggi daripada deposito2 karena dapat dicairkan sewaktu-waktu dengan melakukan penjualan unitnya sesuai dengan harga yang berlaku. Sehingga dana yang digunakan untuk investasi tersebut dapat lebih mudah dicairkan tanpa adanya denda/penalti, namun memiliki risiko capital loss jika performa reksadana sedang terkoreksi. Penjualan reksadana dapat pula dilakukan pada hari yang sama1.
Mencermati Produk Investasi Reksadana yang Tepat Sesuai Kebutuhan
Walaupun investasi reksadana ini menawarkan imbal hasil menarik dengan likuiditas yang cukup efektif kepada nasabahnya sebagai pemodal, perlu juga dicermati komponen-komponen produk reksadana agar investasi dapat dilakukan dengan tepat dan sesuai kebutuhan. Berikut komponen utama produk reksadana yang perlu Anda cermati.
-
Risiko investasi
Dari banyaknya risiko investasi yang perlu diketahui, ada tolak ukur yang dapat dijadikan acuan prediksi risiko investasi produk reksadana tersebut. Tolak ukur tersebut merupakan klasifikasi risiko dengan skala rendah-sedang-tinggi, dan mengacu pada surat OJK sebagai bentuk standar pengawasan produk-produk investasi reksadana.
Selain klasifikasi risiko yang sudah ditetapkan oleh OJK, rincian risiko investasi umum lainnya adapun sebagai berikut; risiko likuiditas, wanprestasi, pasar, tingkat suku bunga, perubahan peraturan, dan sebagainya.
-
Imbal hasil
Dalam menganalisa imbal hasil terhadap produk reksadana, tentunya ekspektasi persentase imbal hasil tersebut bergantung pada seberapa baik manajer investasi mengelola dana tersebut dan seberapa baik keadaan pasar pada saat itu. Pada umumnya, masing-masing proyeksi performa investasi reksadana mengacu pada tolak ukur suku bunga deposito terkini, yang dapat berubah-ubah sewaktu-waktu. Jadi, jangan heran jika performa investasi reksadana tertentu saat ini memiliki return YTD (year-to-date) lebih rendah dibanding deposito.
Dari sisi performa pasar ekuitas dan perekonomian saat ini pun sedang terkena dampak dari pandemi yang berlangsung. Per 30 September 2021 sebagaimana dilansir oleh Bareksa untuk perbandingan return NAV3; indeks reksadana pasar uang berada di 0.65%, indeks reksadana pendapatan tetap berada di 1.58%, indeks reksadana campuran baru mencapai 2.94%, dan terakhir indeks reksadana saham berada di posisi tertinggi dengan 4.72%.
-
Efektivitas pengelolaan dana oleh manajer investasi
Dalam produk reksadana terdapat pengenaan biaya atas manajemen dan bank kustodian sampai maksimal sekian persen tertentu. Pada umumnya, biaya manajemen investasi ini merupakan biaya yang dibebankan dari nilai aset bersih yang dihitung secara harian atau dari nilai aset bersih awal per tahun, yang nantinya dibayarkan per bulan dan dikenakan PPN. Sedangkan biaya bank kustodian merupakan biaya yang dibebankan atas jasa penanganan transaksi investasi yang berkaitan dengan reksadana tersebut.
Biasanya kedua biaya tersebut sudah menjadi satu kesatuan dengan harga reksadana yang ditawarkan4, dan bervariasi dari reksadana yang satu dengan yang lain. Ada pula imbal hasil reksadana tidak dikenakan pajak lagi, lain halnya dengan bunga deposito yang dikenakan pajak sebesar 20%2. Adanya biaya manajemen dan biaya bank kustodian tersebut dapat pula menjadi pertimbangan atas imbal hasil akhir yang akan didapatkan dari sejumlah nilai aset bersih yang Anda alokasikan di reksadana tersebut.
Analisa komponen-komponen tersebut atau kelengkapan komponen lainnya, bisa Anda akses pada data “Ringkasan Informasi Produk” yang pasti disediakan manajer investasinya. Dokumen tersebut juga dapat Anda akses melalui DBS Treasures pada laman berikut Prospectus & Fund Factsheet.
Cermat Investasi Reksadana bersama DBS Treasures
Perlu diketahui jenis-jenis reksadana yang ditawarkan DBS Treasures untuk melakukan investasi reksadana yang cermat.
-
Reksadana Pasar Uang, portofolio investasi jenis reksadana ini merupakan investasi untuk instrumen aset jangka pendek, kurang dari satu tahun, atau instrumen-instrumen pada pasar uang. Sehingga investasi reksadana ini memiliki kualitas tinggi dan utang jangka pendek menggunakan aktiva yang lebih mudah cair.
-
Reksadana Pendapatan Tetap, portofolio investasi yang sebagian besar dananya diinvestasikan dalam instrumen yang menawarkan pendapatan tetap, seperti surat berharga dan obligasi.
-
Reksadana Campuran, portofolio investasi reksadana yang berinvestasi dalam berbagai instrumen seperti pasar uang, obligasi, dan saham.
-
Reksadana Saham, portofolio investasi reksadana yang memiliki persentase terbesar alokasi dana pada saham perusahaan yang terdaftar di bursa saham.
Cermat dalam investasi reksadana bersama DBS Treasures tentunya memberikan keuntungan sebagai berikut:
-
Mengurangi risiko melalui diversifikasi
Meningkatnya diversifikasi tentunya mengurangi risiko investasi, dimana dana dikelola dengan diberlakukannya diversifikasi kepemilikan instrumen investasi. Dalam hal ini, reksadana membagi kepemilikan instrumen investasi tersebut dan tercatat sebagai portofolio.
-
Pengelolaan investasi oleh profesional
Investasi reksadana dikelola dan diawasi oleh Manajer Investasi profesional. Semua pilihan investasi dikelola oleh Manajer Investasi terkemuka yang mengoptimalkan kinerja produk.
-
Dapatkan wawasan untuk memandu Anda berinvestasiInvestasi Anda akan didukung tim ahli finansial yang andal dan proaktif dalam menganalisa dan mengkomunikasikan risiko, kinerja, dan potensi perkembangan peluang yang telah dipersonalisasi untuk Anda.
Cara Investasi Reksadana Bersama DBS Treasures
Nikmati investasi reksadana yang telah dipersonalisasi melalui DBS Treasures sebagai Nasabah perbankan prioritas. Penempatan dana minimal sebagai Nasabah perbankan prioritas sebesar IDR500,000,000. Sebagai nasabah perbankan prioritas, Anda mendapatkan strategi manajemen kekayaan yang selalu dianalisis dan dikomunikasikan kepada Anda. Dapatkan manajemen kekayaan yang tepat dari mitra yang terpercaya, agar yakin mengambil keputusan investasi di saat yang tepat.