Sebelum mengajukan pinjaman di bank, debitur harus memahami jenis-jenis bunga bank secara keseluruhan. Ketika menggunakan pinjaman bunga rendah, Anda juga harus mengetahui jenis bunga apa yang digunakan oleh pihak bank.
Karena setiap jenis bunga pinjaman mempunyai karakteristiknya masing-masing, sehingga perhitungan besaran bunganya tidaklah sama. Untuk menghitung perkiraan besaran bunga Anda perlu memahami setiap jenis bunga pinjaman.
Mengapa harus memahaminya? Karena bunga termasuk salah satu hal utama yang harus dipertimbangkan sebelum melakukan pengajuan pinjaman di bank maupun di lembaga keuangan lainnya. Jadi ketika akan melakukan pengajuan pinjaman sebaiknya cari tahu persentase dan jenis bunganya terlebih dahulu.
Apa Itu Bunga Bank?
Bunga bank terdiri dari dua macam, yaitu bunga pinjaman dan bunga simpanan. Walaupun sama-sama disebut sebagai bunga, bunga pinjaman dan bunga simpanan jelas jauh berbeda. Bunga pinjaman adalah sejumlah dana yang harus dibayar debitur sebagai balas jasa ke pihak kreditur.
Besaran bunga tersebut ditetapkan oleh bank yang telah diketahui dan disetujui oleh debitur. Sebaliknya, bunga simpanan adalah sejumlah dana yang diberikan bank dan lembaga simpan pinjam kepada nasabah sebagai imbal jasa karena telah menyimpan uangnya di sana.
Besaran bunga simpanan juga ditetapkan oleh bank, biasanya dihitung dari persentase jumlah tabungan nasabah. Semakin besar jumlah tabungan maka semakin besar bunga yang didapat nasabah.
Perbedaan Bunga Fixed dan Bunga Floating
Bunga fixed dan bunga floating termasuk jenis bunga bank yang paling umum ditemukan pada produk KPR (Kredit Pemilikan Rumah). Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda terutama dalam mekanisme perhitungannya.
Untuk perbedaan bunga fixed dan bunga floating bisa Anda pahami selengkapnya pada penjelasan berikut.
- Jumlah Bunga Setiap Bulan
Seperti namanya, bunga fixed bersifat tetap karena jumlah bunga setiap bulannya tidak akan berubah hingga tanggal jatuh tempo pinjaman berakhir. Sebaliknya, bunga floating bersifat tidak tetap sehingga jumlah bunga setiap bulannya berbeda-beda hingga tanggal jatuh temponya berakhir.
- Penentuan Jumlah Bunga Pinjaman
Bunga fixed bersifat tetap sehingga besaran bunga pinjaman yang harus dibayar debitur akan sama seperti bulan-bulan sebelumnya. Karena besaran bunganya telah ditentukan bank dan disetujui debitur. Sehingga jumlahnya akan terus sama hingga tanggal jatuh tempo berakhir.
Besaran bunga floating relatif berubah-ubah karena mengacu pada suku bunga dasar yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI). Bank Indonesia selalu melakukan evaluasi terhadap tingkat suku bunga dasarnya secara berkala.
Ketika suku bunga dasar mengalami penurunan maka pembayaran bunga floating pada periode tersebut akan ikut berkurang karena mengikuti kebijakan Bank Indonesia. Namun, saat suku bunga dasar naik besaran bunga floating akan ikut bertambah sehingga cenderung memberatkan debitur.
- Mekanisme Perhitungan Bunga
Perhitungan bunga fixed sangat mudah dipahami karena tergolong sederhana. Untuk menghitungnya Anda harus tahu berapa bunga yang ditawarkan bank. Misalnya bank menawarkan pinjaman bunga rendah sebesar 11 persen per tahun. Anda akan meminjam uang sebesar Rp255 juta dengan memilih tenor 3 tahun (36 bulan).
Perhitungan Bunga Fixed:
Rp255.000.000 x 11% x 3 tahun : 36 bulan = Rp2.337.500
Maka bunga fixed yang harus dibayar setiap bulannya adalah sebesar Rp2.337.500.
Perhitungan bunga floating harus dilakukan secara berkala karena suku bunga dasar yang dikeluarkan Bank Indonesia selalu mengalami perubahan. Contohnya Anda akan mengajukan KPR untuk membeli rumah seharga Rp800 juta dengan tenor 10 tahun dan bunga KPR fluktuatifnya sebesar 11 persen pada tahun pertama sampai tahun kedua.
Lalu pada tahun ketiga hingga tahun kelima naik menjadi Rp13 persen kemudian turun menjadi 10 persen pada tahun keenam dan tahun ketujuh.
Perhitungan Bunga Floating:
- Bunga tahun pertama dan kedua: Rp800.000.000 x 11% x 2 tahun : 24 bulan = Rp7.333.333
- Bunga tahun ketiga hingga kelima: Rp800.000.000 x 13% x 3 tahun : 36 bulan = Rp8.666.666
- Bunga tahun keenam dan ketujuh: Rp800.000.000 x 10% x 2 : 24 = Rp6.666.666
Maka bunga floating yang harus dibayar setiap bulannya pada tahun pertama dan kedua sebesar Rp7.333.333, tahun ketiga hingga kelima sebesar Rp8.666.666, dan tahun keenam dan ketujuh Rp6.666.666.
Jenis-jenis Bunga Pinjaman Bank
Bunga fixed sering kali ditemui pada bunga KPR rumah bersubsidi dan rumah murah yang menawarkan bunga tetap. Selain bunga fixed dan bunga floating, bank juga kerap kali menawarkan pinjaman bunga rendah menggunakan bunga flat dan jenis bunga lainnya.
Jadi jenis bunga bank terdiri dari beberapa macam yang di antaranya adalah sebagai berikut.
- Bunga Efektif
Jenis bunga satu ini dihitung berdasarkan dari sisa jumlah pokok pinjaman yang diambil debitur. Jadi besaran bunga yang dibayar setiap bulannya akan terus berkurang mengikuti menyusutnya pinjaman pokok yang telah dibayar debitur.
Itulah mengapa banyak orang tertarik menggunakan pinjaman yang menawarkan bunga efektif karena bunga pinjamannya relatif lebih ringan. - Bunga Flat
Jenis bunga pinjaman bank selanjutnya adalah bunga flat yang dihitung berdasarkan jumlah pokok pinjaman di awal. Jadi besaran bunga pinjaman yang dibayar setiap bulannya akan bersifat tetap hingga tenor pinjaman berakhir.
Cara perhitungannya cukup sederhana dan mudah dipahami sehingga sering digunakan untuk pinjaman jangka pendek hingga menengah. Contohnya untuk layanan kredit barang-barang konsumtif, seperti sepeda motor, handphone, barang elektronik rumah tangga, pinjaman KTA (Kredit Tanpa Agunan), dan lainnya. - Bunga Anuitas
Jenis bunga berikutnya sering digunakan pada pinjaman jangka panjang, seperti KPR dan investasi. Jumlah cicilan pokok dan besaran bunga pinjaman akan tetap sama setiap bulannya.
Ini karena di awal-awal pembayaran angsuran, besaran bunga dibuat sangat besar dan angsuran pokok dibuat sangat kecil. Namun, ketika mendekati tanggal jatuh tempo perhitungannya dibuat terbalik, sehingga angsuran pokok dibuat lebih besar dan besaran bunga pinjaman dibuat sebaliknya. - Bunga Kombinasi
Bank juga dapat menerapkan beberapa kombinasi jenis bunga pada produk pinjamannya. Contohnya dengan menggunakan kombinasi bunga flat dan bunga fixed sehingga besaran bunga pinjaman menggunakan sistem flat dan bersifat tetap hingga tanggal jatuh tempo berakhir.
Ada juga kombinasi bunga efektif dan bunga floating yang perhitungan bunganya menggunakan sistem bunga efektif. Namun, besaran bunganya dapat berubah-ubah mengikuti suku bunga dasar yang dikeluarkan Bank Indonesia.
Bagaimana apakah Anda sudah mulai paham tentang jenis-jenis bunga pinjaman? Pasalnya untuk mencari produk pinjaman yang tepat Anda harus mengetahui jenis bunganya terlebih dahulu untuk menghitung dan melakukan pertimbangan. Setelah memahaminya semoga Anda dapat lebih selektif dalam memilih produk pinjaman bank.
Hal-hal yang Mempengaruhi Bunga Pinjaman
Jadi besaran bunga pinjaman tidak serta merta ditentukan secara mutlak oleh bank secara sewenang-wenang. Ada banyak hal yang akan dipertimbangkan sebelum menentukan besaran bunga pada produk pinjamannya. Berikut ini beberapa hal yang dapat mempengaruhi bank dalam menentukan besaran bunga pinjaman.
- Tingkat Kompetitif
Ketika minat pasar terhadap suatu produk pinjaman sangat tinggi dan banyak pesaing yang menawarkan produk yang sama. Maka bunga pinjaman akan dibuat lebih rendah untuk menarik lebih banyak nasabah.
- Keloyalan Nasabah
Nasabah terbagi menjadi dua golongan, yaitu nasabah primer dan sekunder (nasabah biasa). Bank akan memberikan bunga pinjaman yang lebih rendah ke nasabah primer (prioritas) karena memiliki keloyalan yang tinggi.
- Ketersediaan Dana
Fluktuasi bunga pinjaman dipengaruhi oleh jumlah ketersediaan dana sehingga jumlah penabung dan peminjam akan mempengaruhi hal tersebut. Jika jumlah penabung lebih besar dari jumlah peminjam maka ketersediaan dana akan lebih besar.
Dengan begitu, bank akan menurunkan bunga pinjamannya. Sebaliknya, saat jumlah peminjam lebih besar dari jumlah penabung maka ketersediaan dana akan lebih sedikit. Sehingga bank akan menaikkan bunga pinjamannya.
- Kebijakan Pemerintah
Bunga pinjaman juga akan dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah sehingga bank tidak bisa memutuskannya secara sepihak. Ini karena pemerintah mengeluarkan kebijakan terkait batas maksimal dan minimal bunga pinjaman.
- Target Keuntungan
Dalam menjalankan bisnis simpan pinjam bank akan menentukan target keuntungan yang harus dicapai. Semakin tinggi target keuntungannya maka semakin besar pula tingkat bunga pinjaman yang ditawarkan. Namun, jika target keuntungannya lebih rendah maka tingkat bunga pinjamannya akan lebih kecil.
- Tenor Pinjaman
Jumlah bunga juga akan dipengaruhi oleh tenor pinjaman yang dipilih nasabah. Semakin lama tenor pinjaman yang dipilih maka jumlah bunganya akan semakin besar. Sebaliknya, semakin singkat tenor pinjaman yang dipilih maka jumlah bunganya akan semakin kecil.
- Tingkat Likuiditas Jaminan Pinjaman
Sebagian produk pinjaman mengharuskan nasabah memberikan jaminan untuk meminimalisir risiko kerugian akibat gagal bayar. Semakin tinggi tingkat likuiditas jaminan yang diberikan maka bunga pinjamannya akan semakin rendah.
Contoh jaminan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi adalah surat utang (obligasi), sertifikat deposito, dan rekening giro. Contoh jaminan yang tingkat likuiditasnya rendah adalah sertifikasi tanah dan rumah, BPKB kendaraan, dan semacamnya.
Jadi, itulah tadi hal-hal yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya bunga pinjaman. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa besaran bunga pinjaman tidak hanya dipengaruhi oleh kepentingan bank saja.
Dapatkan Pinjaman Bunga Rendah di DBS KTA
Bank DBS Indonesia menghadirkan DBS KTA untuk membantu nasabah mengembangkan dan memperluas bisnisnya dan mewujudkan gaya hidup yang mereka impikan. Anda dapat mengajukan pinjaman tanpa agunan dengan persyaratan mudah untuk keperluan bisnis maupun gaya hidup Anda.
Mau tahu apa saja keunggulan yang ditawarkan? Berikut ini beberapa kelebihan utamanya:
- Limit Pinjaman Besar Hingga 300 Juta
- Bunga yang Kompetitif dan Flat mulai dari 0,88% per bulan
- Tenor Pinjaman Panjang hingga 36 bulan
- Persyaratan Mudah
Anda hanya perlu memastikan bahwa Anda berdomisili di Jabodetabek, memiliki e-KTP dan NPWP, berpenghasilan minimum 5 juta, dan memiliki kredit bank lain dengan limit sedikitnya 10 juta.
Sebelum melakukan pengajuan sebaiknya pahami dan pelajari syarat dan ketentuan yang berlaku untuk meminimalisir kesalahan informasi. Untuk informasi selengkapnya Anda dapat langsung mengeklik tautan berikut.
Segera ajukan pinjaman bunga rendah di DBS KTA untuk memenuhi kebutuhan bisnis maupun lifestyle Anda. Dapatkan dana pinjaman hingga Rp300 juta dengan proses yang mudah dan wujudnya semua impian Anda sekarang juga!