reksadana
30 Sep 2024

5 Jenis Reksadana untuk Investasi Anda

Ragam Jenis Reksadana sebagai Instrumen Investasi

 

Reksadana adalah salah satu instrumen yang dapat dipilih saat Anda ingin berinvestasi. Namun sebelum memulai investasi, Anda perlu mengetahui bahwa ada banyak macam Reksadana yang bisa dipertimbangkan. Salah satunya adalah Reksadana Pendapatan Tetap.

Selain itu, macam-macam Reksadana lain juga bisa dipertimbangkan sesuai kebutuhan dan keinginan. Berikut ulasannya untuk mengetahui masing-masing Reksadana tersebut.

 

Ragam Jenis Reksadana sebagai Instrumen Investasi

Setidaknya, ada lima macam Reksadana yang bisa Anda pertimbangkan untuk investasi, yaitu Reksadana Saham, Pasar Uang, Campuran, Terproteksi, dan Pendapatan Tetap. Berikut penjelasan singkatnya.

●        Reksadana Saham

Sesuai namanya, Reksadana Saham merupakan instrumen investasi yang minimal 80% dananya dialokasikan ke bentuk saham. Reksadana ini kerap dipilih oleh para investor karena menawarkan potensi imbal hasil paling tinggi jika dibandingkan dengan Reksadana lainnya.

Dalam instrumen ini, Manajer Investasi akan mengalokasikan dana ke berbagai saham. Umumnya, Reksadana Saham diambil oleh para investor yang ingin berinvestasi dalam jangka waktu lebih dari lima tahun. Dengan kata lain, durasi investasi Reksadana Saham cukup lama di antara ragam Reksadana lainnya.

Hal di atas terjadi karena risiko saham yang tinggi beserta fluktuasinya. Bahkan saat Indonesia mengalami krisis keuangan pada tahun 1998 dan 2008, instrumen ini membutuhkan waktu dua tahun untuk kembali ke kondisinya seperti semula.

Itulah mengapa instrumen ini cocok bagi para investor yang ingin menikmati hasil investasi dalam jangka waktu panjang, yaitu di atas 5 tahun. Jika Anda ingin imbal hasil dalam waktu dekat, sebaiknya tidak memilih Reksadana jenis ini.

●        Reksadana Pasar Uang

Jenis lain yang bisa Anda pertimbangkan adalah Reksadana Pasar Uang. 100% dana dari instrumen ini akan dialokasikan oleh Manajer Investasi ke instrumen pasar uang dalam negeri.

Pasar uang sendiri merupakan bagian dari sistem keuangan yang berhubungan dengan aktivitas jual beli instrumen keuangan maupun efek berjangka pendek. Pasar uang juga berhubungan dengan aktivitas transaksi derivatif suku bunga serta transaksi pinjam-meminjam uang. Misalnya deposito, giro, surat utang, dan tabungan.

Reksadana Pasar Uang sering dipilih oleh para investor yang baru mencoba. Hal ini disebabkan oleh risikonya yang paling rendah, bahkan relatif stabil di antara Reksadana lainnya.

Selain itu, Reksadana ini juga cocok bagi para investor dengan profil risiko konservatif. Sebaliknya, Reksadana Pasar Uang bisa jadi kurang diminati oleh para investor dengan profil yang agresif. Meski resikonya rendah, para investor tetap harus memperhatikan risiko inflasi yang bisa melemahkan daya beli.

Selain itu, durasi investasi Reksadana Pasar Uang di bawah satu tahun sehingga cocok bagi para investor yang ingin segera mendapatkan imbal hasil atau memenuhi kebutuhan dalam jangka waktu singkat. Misalnya adalah dana darurat.

●        Reksadana Campuran

Selaras dengan namanya, dana dari Reksadana Campuran akan dialokasikan oleh Manajer Investasi ke berbagai efek secara bersamaan. Efek-efek tersebut adalah saham, surat utang, serta pasar uang.

Komposisi portofolio Reksadana Campuran tak boleh melampaui 79% dari masing-masing instrumen. Selain itu, dana akan dialokasikan oleh Manajer Investasi berdasarkan kebutuhan. Contohnya 70% dana akan dialokasikan ke saham. Lalu, sisanya akan diberikan ke efek lainnya.

Jika dibandingkan dengan Reksadana Saham, risiko Reksadana Campuran masih lebih rendah. Begitu pula dengan imbal hasil yang didapatkan.

Meski resikonya lebih tinggi daripada Reksadana Pendapatan Tetap, Reksadana ini tetap sering dipilih oleh para investor pemula. Selain itu, profesional juga kerap mempertimbangkannya.

Baca juga: 8 Peralatan untuk Kuliah Online yang Perlu Dimiliki

Biasanya, Reksadana Campuran dipilih oleh para investor yang ingin berinvestasi dalam jangka waktu menengah, yaitu lebih dari tiga tahun namun tidak sampai 10 tahun.

●        Reksadana Terproteksi

Reksadana Terproteksi atau Capital Protected Fund merupakan instrumen yang sifatnya serupa dengan Deposito, yakni membagikan keuntungan secara berkala dan mempunyai tenor atau jatuh tempo. Selain itu, Reksadana jenis ini juga mempunyai nilai pokok investasi yang masih utuh bila sudah mencapai jatuh tempo.

Dalam instrumen ini, Manajer Investasi akan menerapkan strategi pengelolaan pasif. Dengan kata lain, Manajer Investasi akan membeli Obligasi serta memegangnya hingga waktu jatuh tempo.

Hal inilah yang membuat Reksadana Terproteksi berbeda dengan Reksadana Pendapatan Tetap yang menerapkan strategi aktif, meski sama-sama membeli Obligasi. Dengan strategi ini, para investor dapat memperoleh indikasi bunga atau return yang lebih pasti.

Meski pokok investasi akan kembali 100% saat jatuh tempo, Reksadana Terproteksi masih mempunyai risiko. Mencakup pergerakan aset lain, risiko kredit, hingga perubahan peringkat perusahaan. Oleh sebab itu, para investor tetap harus memperhatikan risiko ini jika ingin investasinya maksimal.

●        Reksadana Pendapatan Tetap

Reksadana jenis ini  adalah instrumen yang minimal 80% dari dananya dialokasikan ke instrumen pendapatan tetap. Misalnya Obligasi atau efek utang.

Risiko Reksadana ini tergolong rendah, namun masih di atas Reksadana Pasar Uang. Itulah mengapa Reksadana Pendapatan Tetap tergolong cocok bagi para investor pemula atau pemilik profil risiko konservatif hingga moderat.

Menariknya, Reksadana jenis Pendapatan Tetap mempunyai potensi imbal hasil yang lebih tinggi secara statistik daripada Reksadana Pasar Uang maupun Deposito dengan rata-rata hingga 7%-9% per tahunnya secara historis. Hal ini sesuai dengan tujuan dari Reksadana itu sendiri, yaitu menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil.

Reksadana jenis ini bisa Anda pilih jika ingin berinvestasi dalam jangka pendek ke menengah, yaitu satu hingga tiga tahun. Hasil dari Reksadana tersebut bisa Anda gunakan untuk keperluan dalam jangka waktu tersebut, misalnya biaya sekolah anak dua tahun lagi.

Dari ulasan di atas, dapat diketahui bahwa ada banyak macam Reksadana yang bisa dipilih sebagai instrumen investasi, termasuk jenis pendapatan tetap. Bila Anda tertarik dengan Reksadana ini, perbankan prioritas DBS Treasures siap menjadi mitra manajemen kekayaan Anda.

Bersama DBS Treasures, dana Anda akan dikelola oleh Manajer Investasi profesional sehingga investasi semakin maksimal. Selanjutnya, risikonya akan diminimalisir dengan diversifikasi.

Anda akan didukung analisis pasar terkurasi dari tim ahli finansial yang mengomunikasikannya. Dapatkan peluang terkini yang sudah disesuaikan dengan profil risiko dan kebutuhan portofolio Anda, dimotori Artificial Intelligence/Machine Learning (AI-ML). Insight tersebut dilengkapi solusi terkurasi terkait investasi (Grow) dan asuransi (Project), sehingga Anda dapat cepat dan yakin berinvestasi melalui media sesuai preferensi.

Menariknya lagi, Anda bisa menggunakan Aplikasi digibank by DBS untuk melakukan segala aktivitas dalam berinvestasi, seperti jual, beli, switching, dan bahkan proses registrasi SID (Single Investor Identification).

Kini, Anda sudah tahu apa saja keuntungan yang bisa diperoleh dengan berinvestasi Reksadana Pendapatan Tetap bersama DBS Treasures. Jadi, Anda tak perlu khawatir lagi bila ingin berinvestasi. Informasi selengkapnya tentang investasi ini bisa Anda peroleh dengan klik di sini.

Baca juga:

Perbedaan Investasi Sukuk Negara Ritel dengan Sukuk Tabungan

7 Tempat Wisata di Italia untuk Habiskan Musim Panas

Ide Renovasi Rumah jadi Lebih Fungsional

 

 

Hubungi Kami Diskusikan strategi manajemen kekayaan Anda.

Investasi Sekarang Segera raih peluang di Aplikasi digibank by DBS