Menjelang akhir tahun 2024, penurunan suku bunga yang tak terduga dari The Fed telah membuka peluang menarik. Tapi apa sih artinya ini untuk kamu? Yuk, kita bahas!
Bayangkan kamu seperti sedang berselancar: untuk mencapai garis pantai dengan sukses, kamu butuh keseimbangan dan arah yang tepat. Dalam hal ini, ombaknya adalah penurunan suku bunga, dan papan selancarmu adalah portofolio investasi yang terdiversifikasi. Beberapa point dibawah ini, bisa jadi pertimbangan kamu untuk mengoptimalkan keuntungan dan pede bidik cuan di penghujung tahun 2024 ini.
Tinjauan Makro Ekonomi Indonesia
Anggaplah ekonomi Indonesia sebagai kapal yang berlayar di perairan tenang, berkat inflasi yang stabil, rupiah yang menguat, dan penurunan suku bunga dari The Fed. Di bawah kepemimpinan baru, pemerintah berencana memperkuat "layar" dengan menggabungkan pajak dan bea cukai demi meningkatkan penerimaan negara. Ada potensi kenaikan PPN sebesar 1%, namun secara keseluruhan, prospek ekonominya tetap positif. Dengan Bank Indonesia yang diperkirakan akan menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 5,75% pada akhir tahun, angin segar mendukung pasar dan para investor, termasuk kamu. Suku bunga yang lebih rendah membuat pinjaman lebih murah dan mendorong pengeluaran, yang tentunya baik untuk bisnis—dan pada akhirnya, untuk investasimu.
Saham: Saatnya Melihat di Luar Teknologi – Jelajahi ASEAN
Sekarang adalah waktu yang tepat untuk mencari opsi di luar sektor teknologi di pasar AS dan melakukan diversifikasi. Bayangkan portofolio investasimu sebagai lahan kebun: jika kamu hanya menanam satu jenis bunga (seperti saham teknologi AS) saja, risiko semuanya akan ‘layu’ saat badai datang atau cuaca buruk terjadi. Tapi kalau kamu menanam beragam jenis tanaman, beberapa tetap akan bertahan bahkan di cuaca yang kurang baik.
Saat ini, saham ASEAN, khususnya di sektor yang diuntungkan oleh penurunan suku bunga dan melemahnya dolar AS, adalah "tanaman kuat" yang bisa kamu andalkan. Indonesia, misalnya, mungkin mengalami "badai" seperti koreksi pasar di bulan September yang lalu, tapi akan kembali "mekar" dengan penurunan suku bunga dan pelemahan dolar. Sektor-sektor seperti perbankan, barang konsumen, otomotif, dan minyak sawit (CPO) diprediksi akan berkembang dalam kondisi yang menguntungkan ini. Jadi, meski volatilitas pasar masih menjadi perhatian, jangan ragu untuk berinvestasi di sektor-sektor ini untuk pertumbuhan jangka panjang.
Kamu bisa mempertimbangkan untuk berinvestasi di Reksa Dana yang relevan dan tersedia di Aplikasi digibank seperti:
- Batavia Dana Saham
- Ashmore Dana Progresif Nusantara
- Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas Income 2
Obligasi: Aman untuk Pendapatan Stabil
Anggap obligasi sebagai bagian yang tenang dan stabil dalam portofoliomu, seperti fondasi rumah. Sementara saham mungkin terlihat mencolok dan bisa tumbuh cepat, obligasi memberikan pendapatan yang stabil dan dapat diandalkan. Dengan suku bunga yang terus menurun, obligasi jangka panjang dengan peringkat A/BBB (obligasi dengan peringkat investasi atau “Investment Grade” yang tersedia di Aplikasi digibank) bisa menawarkan imbal hasil yang solid. Beralih dari uang tunai ke obligasi bisa membantu kamu menyeimbangkan fluktuasi pasar saham.
Kamu bisa mempertimbangkan berinvestasi di Obligasi seperti:
- FR0104 & FR0103 (seri acuan / benchmark series)
- FR098 & FR097
- INDON28N
Komoditas: Pantau Pergerakan Minyak
Komoditas, khususnya minyak, adalah ‘kartu liar’ dalam portofoliomu. Saat ini memang harga minyak sedang turun, tapi bisa berubah jika ketegangan geopolitik meningkat atau jika penurunan suku bunga The Fed meningkatkan permintaan. Ini seperti menunggu momen yang tepat dalam permainan kartu: jadi jangan terburu-buru, tapi siap bertindak saat kondisinya pas.
Kamu dapat memilih Investasi di produk Reksa Dana yang relevan dengan sektor ini seperti:
- BNP Paribas Cakra Syariah USD Kelas RK1
- Batavia Global ESG Sharia Equity USD
Seimbangkan, Diversifikasikan, dan Tetap Up-to-date
Portfolio yang terdiversifikasi menjaga investasimu tetap berjalan sesuai rencana. Dengan mencampurkan saham yang berorientasi pertumbuhan dengan obligasi yang stabil dan terus memantau komoditas seperti minyak, kamu akan lebih siap menghadapi gejolak pasar dan memanfaatkan momentum penurunan suku bunga ini.
Jadi, jika kamu siap memulai perjalanan investasi, sekarang adalah waktu yang tepat untuk mencoba. Diversifikasikan, tetap up-to-date, dan ingat: seperti usaha apapun, kesabaran dan strategi adalah kuncinya.
Dengan insight dan rekomendasi ini, kamu nggak perlu ragu lagi untuk mengambil langkah investasi. DBS kasih kamu bekal supaya lebih percaya diri buat bidik cuan!
Aplikasi digibank by DBS pun siap jadi sahabat setia investasi kamu. Ada 150+ produk investasi yang bisa kamu pilih, dari reksa dana sampai obligasi. Semua lengkap dengan fitur-fitur yang bikin investasi jadi nggak ribet. Mau yang cocok buat jangka pendek atau tujuan jangka panjang? Ada! Butuh curhat lebih lanjut mengenai keuangan, rencana dan pilihan investasimu? Jangan ragu untuk diskusikan dengan digibank Advisor ya!
Mulai perjalanan investasi kamu sekarang juga dengan digibank by DBS. Amankan masa depan kamu dengan memanfaatkan setiap sinyal ekonomi yang ada, dan maksimalkan keuntungan portofolio kamu. Let's go!