Peran Skala Prioritas dalam Membuat Keputusan Finansial
01 Sep 2024

Peran Skala Prioritas dalam Membuat Keputusan Finansial

Table of Contents

Apa itu Skala Prioritas dalam Keuangan?

Faktor yang Menentukan Skala Prioritas

  1. Tingkat Pendapatan
  2. Peran dalam Keluarga
  3. Lingkungan Sosial

Kriteria Skala Prioritas Menurut Metode Eisenhower Matrix

  1. Kuadran I: Penting dan Mendesak
  2. Kuadran II: Penting tapi Tidak Mendesak
  3. Kuadran III: Mendesak tapi Tidak Penting
  4. Kuadran IV: Tidak Penting dan Tidak Mendesak

Bagaimana Cara Membuat Skala Prioritas?

  1. Sesuaikan dengan kapasitas keuangan
  2. Urgensi Kebutuhan
  3. Mempertimbangkan Masa Depan
  4. Kesempatan
  5. Pertimbangan Saat Berbelanja

Manfaat Menyusun Skala Prioritas dalam keuangan

  1. Mengontrol keuangan lebih baik
  2. Menghindari perilaku konsumtif
  3. Memenuhi kebutuhan Utama

Mengatur keuangan pribadi seringkali menjadi tantangan tersendiri. Godaan untuk memenuhi segala keinginan seringkali membuat kita sulit membuat keputusan finansial yang bijak, seperti memilih antara memenuhi keinginan saat ini atau menabung untuk masa depan. Skala prioritas dapat membantu kita mengidentifikasi tujuan keuangan yang paling penting, termasuk memiliki tabungan jangka panjang, sehingga kita dapat membuat keputusan yang lebih baik.

Apa itu Skala Prioritas dalam Keuangan?

Skala prioritas dalam keuangan adalah proses mengurutkan tujuan dan kebutuhan finansial berdasarkan tingkat kepentingan dan urgensi. Dengan kata lain, kamu akan menentukan mana yang harus didahulukan, ditunda, atau bahkan diabaikan. Hal ini membantumu fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dan menghindari pengeluaran impulsif.

Faktor yang Menentukan Skala Prioritas

Faktor-faktor yang mempengaruhi skala prioritas ini sangat individual dan dipengaruhi oleh berbagai aspek kehidupan. Berikut adalah beberapa faktor utama yang perlu dipertimbangkan:

1. Tingkat Pendapatan

Pendapatan memang mempengaruhi apa yang kita anggap penting dalam hidup. Namun, kita tetap memiliki kendali atas keuangan kita. Dengan mengatur pengeluaran dan menabung secara bijak, kita bisa mencapai tujuan finansial kita, terlepas dari berapa banyak uang yang kita miliki.

2. Peran dalam Keluarga

Peran seseorang dalam keluarga sangat mempengaruhi prioritas keuangan. Seperti halnya, kamu yang masih berstatus lajang memiliki fleksibilitas yang lebih besar dalam mengatur keuangan. Kamu bisa lebih fokus pada tujuan pribadi. Sementara itu, bagi kamu yang sudah berkeluarga memiliki tanggung jawab yang lebih besar dan harus memprioritaskan kebutuhan keluarga.

3. Lingkungan Sosial

Bayangkan Sahabat digibank sedang memilih sebuah mobil. Teman-temanmu mungkin banyak yang memiliki mobil mewah. Mereka sering mengajakmu ikut berkumpul dan pamer mobil baru mereka. Secara tidak langsung, kamu mulai merasa bahwa memiliki mobil mewah juga penting. Padahal, mungkin saja kamu lebih membutuhkan uang untuk membayar biaya kuliah adikmu.

Ini adalah contoh sederhana bagaimana lingkungan sosial bisa memengaruhi keputusan finansial kita. Tekanan dari teman, keluarga, atau lingkungan sekitar bisa membuat kita merasa perlu mengikuti tren atau standar tertentu, meskipun sebenarnya itu tidak sesuai dengan kebutuhan atau tujuan keuangan.

Mengapa hal ini terjadi? Sederhananya, ketika kamu memiliki tanggungan, otomatis kita akan lebih berhati-hati dalam mengatur keuangan. Kamu tidak hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga orang-orang yang bergantung pada kita.

Kesimpulannya, prioritas keuangan seseorang sangat dinamis dan dipengaruhi oleh banyak faktor kompleks. Peran dalam keluarga, nilai-nilai pribadi, kondisi ekonomi, tekanan sosial, dan bahkan nilai-nilai budaya turut membentuk bagaimana Sahabat digibank mengalokasikan uang.

Memahami faktor-faktor ini adalah langkah awal untuk membuat keputusan keuangan yang lebih bijak. Dengan menyusun anggaran yang realistis dan memprioritaskan tabungan, kamu dapat mencapai tujuan finansial jangka pendek maupun jangka panjang. Ingatlah, tabungan adalah fondasi yang kuat untuk masa depan kita. Dengan kata lain, prioritas keuangan kita adalah cerminan dari nilai-nilai, tujuan, dan kondisi hidup kita.

Kriteria Skala Prioritas Menurut Metode Eisenhower Matrix

Metode Eisenhower Matrix adalah alat yang sangat berguna untuk mengklasifikasikan tugas berdasarkan dua faktor utama: urgensi dan pentingnya. Dalam konteks keuangan, kamu bisa menerapkan matriks ini untuk mengategorikan pengeluaran kamu. Berikut adalah keempat kuadran dalam Eisenhower Matrix dan bagaimana kamu bisa menerapkannya pada keuangan.

1. Kuadran I: Penting dan Mendesak

  • Contoh: Membayar tagihan listrik atau cicilan rumah yang sudah jatuh tempo.

  • Tindakan: Segera lakukan pembayaran. Ini adalah kewajiban yang harus segera diselesaikan.

2. Kuadran II: Penting tapi Tidak Mendesak

  • Contoh: Menabung untuk dana pensiun, membayar asuransi kesehatan, atau berinvestasi.

  • Tindakan: Jadwalkan secara teratur. Ini adalah kegiatan yang penting untuk masa depan kamu, meskipun tidak harus dilakukan saat ini juga.

3. Kuadran III: Mendesak tapi Tidak Penting

  • Contoh: Mengikuti acara sosial yang tidak terlalu penting, atau memperbaiki barang yang rusak namun tidak terlalu mengganggu aktivitas sehari-hari.

  • Tindakan: Delegasikan atau tunda. Kamu bisa meminta bantuan orang lain atau menjadwalkan ulang kegiatan ini.

4. Kuadran IV: Tidak Penting dan Tidak Mendesak

  • Contoh: Menonton televisi berjam-jam, bermain game online, atau membeli barang yang tidak dibutuhkan.

  • Tindakan: Kegiatan ini sebaiknya dihindari karena tidak memberikan nilai tambah bagi kehidupanmu.

Baca Juga: Bijak Mengelola Bonus Tahunan dengan Menabung

Bagaimana Cara Membuat Skala Prioritas?

Berikut adalah langkah-langkah dalam membuat skala prioritas, diantaranya:

1. Sesuaikan dengan kapasitas keuangan

Langkah awal dalam membuat skala prioritas, Sahabat digibank harus memahami kondisi keuangan. Diibaratkan, kemampuan finansial itu seperti dompet. Kamu harus tahu isi dompet kita berapa. Kalau isi dompet pas-pasan, ya jangan dipaksakan beli barang mahal. Lebih baik kamu prioritaskan dulu kebutuhan yang mendesak, seperti makan, bayar listrik, atau cicilan rumah. Setelah kebutuhan pokok terpenuhi, baru kamu bisa mikirin keinginan yang lain.

2. Urgensi Kebutuhan

Urgensi merupakan kondisi mendesak untuk segera diselesaikan adalah hal yang sangat penting dan mendesak untuk segera diselesaikan. Dalam kondisi keterbatasan dana, buatlah daftar barang yang urgent untuk dipenuhi, misal makan dibanding dengan membeli barang yang bisa ditunda, seperti beli tas sedangkan tas lama masih bisa digunakan. 

3. Mempertimbangkan Masa Depan

Kebutuhan masa depan tidak selalu harus ditunda. Sebagai contoh membeli asuransi, meski saat ini belum dibutuhkan namun perlu diutamakan agar jika terjadi musibah tidak mengganggu keuangan lainnya

4. Kesempatan

Kesempatan tidak datang dua kali. Misal saat ini ada barang yang akan dibutuhkan beberapa bulan kemudian dan dijual dengan diskon besar. Jika tidak dibeli, maka nanti harus mengeluarkan banyak uang untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

5. Pertimbangan Saat Berbelanja

Saat belanja, ada beberapa poin yang wajib kamu pertimbangkan sebelum membeli suatu barang, diantaranya:

  • Harga: bandingkan harga barang dengan kualitas atau fungsi sama dan belilah barang yang lebih ekonomis.

  • Waktu: jika saat ini belum terlalu perlu dan masih bisa dibeli di lain waktu, sementara ada kebutuhan yang lebih mendesak, tunda keinginan untuk membeli barang tersebut.

  • Tempat: saat belanja, jangan lupa mempertimbangkan tempat yang lebih dekat dengan rumah sehingga bisa menghemat biaya pengiriman.

  • Jumlah: membeli dalam jumlah banyak bisa menjadi pilihan jika memungkin sebab dapat memperoleh harga grosir yang jauh lebih murah.

Sebagai contoh jika kamu mempunyai gaji Rp 20 juta sebulan, sedangkan kebutuhan yang harus kamu penuhi saat ini adalah makan, cicilan rumah, dan cicilan kendaraan. Sedangkan kebutuhan di masa mendatang yang perlu kamu siapkan adalah asuransi, tabungan dan dana darurat. Kamu bisa menggunakan rumus  40-30-20-10.

Artinya, 40% pendapatan untuk kebutuhan utama atau kebutuhan pokok, 30% untuk cicilan termasuk asuransi, 20% untuk tabungan dan 10% untuk dana darurat. Dari Rp. 20 juta, 40% atau Rp. 8 juta untuk makan, bayar listrik, transportasi dan kebutuhan pokok lainnya.

Sedangkan 30% atau Rp.  6 juta digunakan untuk cicilan rumah dan kendaraan. Sebesar Rp. 4 juta atau 20% dapat kamu alokasikan untuk menabung dan membayar premi asuransi. Terakhir, 10%  atau Rp. 2 juta harus kamu prioritaskan untuk dana darurat.

Apabila kamu ingin membeli barang yang tidak urgent, kamu bisa mempertimbangkan pengeluaran pokok, apakah masih memungkinkan menggunakan dana dari alokasi tersebut sehingga tidak harus mengganggu pos penggunaan dana lainnya. jika tidak memungkinkan, kamu bisa menundanya dan membeli saat sudah ada dana lebih. 

Manfaat Menyusun Skala Prioritas dalam keuangan

Membuat skala prioritas dapat membantu kamu mengelola pengeluaran dan bisa menjadi cara agar dapat menggunakan pendapatan secara maksimal. Kamu juga bisa mendapat manfaat:

1. Mengontrol keuangan lebih baik

Skala prioritas dapat membantu kamu untuk mengontrol pengeluaran, membeli barang hanya yang benar-benar dibutuhkan dan sesuai dengan kemampuan keuangan.

2. Menghindari perilaku konsumtif

Promo dan diskon tidak jarang membuat keuangan seseorang berantakan. Namun jika kamu sudah menyusun pengeluaran berdasarkan skala prioritas hal itu bisa dihindari selama kamu konsisten dengan prioritas tersebut.

3. Memenuhi kebutuhan Utama

Tidak semua kebutuhan harus dipenuhi saat ini. Agar keuangan bisa tetap terjaga, pastikan mengutamakan kebutuhan yang mendesak, kamu bisa berpatokan pada skala prioritas keuangan yang sebelumnya sudah disusun.

Memahami peran skala prioritas dalam membuat keputusan finansial yang bijak adalah langkah krusial untuk mencapai stabilitas dan keberhasilan keuangan. Dengan menetapkan prioritas yang jelas, kamu dapat fokus pada kebutuhan mendesak, mengelola pengeluaran dengan lebih baik, dan memastikan bahwa dana kamu digunakan secara efektif untuk tujuan yang paling penting.

Salah satu cara yang efisien untuk mendukung perencanaan keuanganmu adalah dengan menabung melalui Aplikasi digibank by DBS. Aplikasi ini menawarkan berbagai fitur yang memudahkanmu dalam merencanakan dan mengelola tabungan dengan lebih baik, termasuk pemantauan keuangan secara real-time dan fitur pengaturan anggaran yang fleksibel.

Dengan Tabungan Maxi kamu bisa memanfaatkan teknologi canggih dari Aplikasi digibank by DBS, kamu dapat lebih mudah mengelola prioritas keuanganmu dan meraih tujuan finansial dengan lebih terencana dan terukur serta meningkatkan saldo tabungan.

Tabungan Maxi dari digibank by DBS menyediakan 20 Dompet Maxi dengan bunga tabungan tinggi per tahun yang bisa dimanfaatkan untuk merencanakan semua keinginan. Apalagi dompet ini bisa dipersonalisasi agar alokasi dana yang kamu miliki lebih baik dan rapi. Meningkatkan saldo tabungan adalah cara tepat agar keuangan kamu tetap aman.

Manfaatkan Aplikasi digibank by DBS untuk dari atur rekening dan transaksi harian yang lebih praktis dalam satu aplikasi saja, bahkan bisa untuk jual beli produk investasi. Segera miliki rekening tabungan dari digibank by DBS, info detailnya bisa cek di sini.