Fokus hari ini

Momentum Berkelanjutan dan Daya Tarik Investasi ASEAN

Di tengah perlambatan ekonomi global, ASEAN terus berkembang sebagai blok ekonomi strategis yang didukung oleh lima pilar utama: demografi yang menguntungkan, pengembangan infrastruktur, sumber daya alam, pariwisata, dan lokasi strategis untuk diversifikasi rantai pasokan. Meskipun menghadapi tantangan eksternal, ekonomi ASEAN tetap bertumbuh, didorong oleh permintaan domestik yang kuat, pasar tenaga kerja yang ketat, dan pariwisata yang berkembang pesat, menempatkan ekonomi kawasan ini pada posisi keempat terbesar di dunia pada tahun 2030.

Fokus Utama:

• Singapura berfungsi sebagai pintu gerbang ke ASEAN dengan kebijakan perpajakan strategis, stabilitas politik, dan perjanjian perdagangan yang luas, menjadikannya pusat peluang investasi jangka panjang dalam S-REIT, perbankan, dan perusahaan global.
• Indonesia adalah kekuatan komoditas dengan konsumsi domestik yang kuat dan stabilitas politik. Fokus pada pengolahan hilir dan kebijakan ekonomi yang stabil menempatkannya sebagai pemain kunci dalam sektor perbankan, konsumerisme, dan energi.
• Thailand adalah eksportir utama makanan dan pertanian, dengan industri yang beragam termasuk manufaktur, pariwisata, dan kesehatan. Negara ini memperluas pasar ke produksi kendaraan listrik, menarik investasi asing di sektor elektronik dan otomotif.
• Malaysia terus naik dalam rantai nilai, beralih dari pertanian dan pertambangan ke industri bernilai tambah tinggi seperti elektronik dan kesehatan. Posisinya yang strategis dalam rantai pasokan global menjadikannya menarik untuk investasi di berbagai sektor.
• Filipina memiliki pasar konsumen yang luas dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat dan sektor Business Process Outsourcing (BPO) yang kuat, kedua setelah India. Negara ini maju dalam rantai nilai global, menawarkan peluang investasi dalam saham properti dan konsumen.
• KLMV (Kamboja, Laos, Myanmar, Vietnam) mewakili pasar perbatasan ASEAN dengan potensi pertumbuhan yang kuat. Vietnam, khususnya, diuntungkan oleh perjanjian perdagangan dan strategi Tiongkok+1, menawarkan peluang dinamis di sektor konsumen dan industri.

Ekonomi ASEAN yang beragam, posisi strategis, dan potensi pertumbuhan menjadikannya tujuan investasi yang menarik dengan peluang di berbagai sektor.

Hal yang kami perhatikan

Indonesia – Kekuatan Komoditas

Sektor pertanian terus memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia, menyerap sepertiga dari total tenaga kerja negara. Sebagai negara yang kaya sumber daya, komoditas menyumbang sekitar 60% dari ekspor Indonesia. Untuk mengurangi kerentanan terhadap fluktuasi harga komoditas global, Indonesia fokus mengembangkan kemampuan pengolahan hilir untuk meningkatkan ketahanan rantai pasokannya. Didukung oleh konsumsi domestik yang meningkat, Indonesia menunjukkan pertumbuhan tinggi yang berkelanjutan dibandingkan dengan negara berbiaya rendah lainnya.

Indonesia juga mempertahankan stabilitas politik relatif selama bertahun-tahun, dipimpin oleh pemerintah demokratis yang berkomitmen pada pembangunan ekonomi. Pemerintah terus menerapkan kebijakan makroekonomi yang tepat sasaran dan reformasi struktural untuk meningkatkan kemudahan berbisnis. Sebagai anggota ekonomi G-20, Indonesia menawarkan potensi pertumbuhan jangka panjang yang signifikan bagi investor asing, mengingat posisinya sebagai ekonomi terbesar di ASEAN dan terbesar ke-16 di dunia. Sektor perbankan, konsumerisme, serta komoditas dan energi menjadi pilihan investasi aktif di Indonesia.

Berikut beberapa produk Reksa Dana Saham yang dapat dipertimbangkan:

Reksa Dana Saham:

• Perusahaan Kapitalisasi Besar:
  • Eastspring Investment Value Discovery
  • Schroder Dana Prestasi
  • Ashmore Dana Ekuitas Nusantara
• Perusahaan Kapitalisasi Kecil dan Menengah:
  • Eastspring Investment Alpha Navigator
  • Ashmore Dana Progresif Nusantara
  • Schroder 90 plus Equity Fund
• Indeks:
  • BNP Paribas Sri Kehati
  • BNP Paribas IDX Growth30

DISCLAIMER

Publikasi ini didistribusikan oleh PT Bank DBS Indonesia (DBSI). DBSI berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Publikasi ini bukan merupakan bagian dari penawaran, rekomendasi, atau ajakan kepada Anda untuk membeli atau melakukan transaksi apa pun sebagaimana dijelaskan, juga tidak ditujukan untuk mengundang atau mengizinkan pembuatan penawaran kepada publik untuk membeli atau melakukan transaksi apa pun untuk mendapatkan uang tunai atau imbalan lainnya dan tidak boleh dipandang seperti demikian.