Insight Reksa Dana – Batavia Prosperindo Aset Manajemen
Insight dari Batavia Prosperindo Aset Manajemen terhadap produk Reksa Dana di periode Q3-2024
DBSI Wealth Management, DBS Bank23 Oct 2024
Article image
Photo credit: AFP Photo
Read More

Batavia Dana Kas Maxima

Kinerja Batavia Dana Kas Maxima pada Q3 2024 sebesar 1,16%, lebih besar dari kinerja tolok ukur 0,84%, dengan selisih 0,32%.

Bank Indonesia telah memangkas suku bunga acuan BI sebesar 25 bps menjadi 6,00% pada bulan September 2024, yang merupakan pemangkasan suku bunga pertama sejak tahun 2020 seiring dengan meredanya tekanan eksternal terhadap Rupiah dengan pemangkasan Federal Funds Rate (“FFR”) AS sebesar 50 bps. Kondisi likuiditas dalam sistem masih relatif ketat, dengan rasio LDR (Loan to Deposit Ratio) perbankan naik dari 85% menjadi 88% pada Q3 2024.

Pada sisa tahun ini dan tahun 2025, kami memperkirakan BI akan berlanjut untuk beralih dari kebijakan moneter restriktif menjadi lebih pro-pertumbuhan, sehingga mendorong yield jangka pendek dan suku bunga perbankan turun.

 

Batavia Dana Likuid

Kinerja Batavia Dana Likuid pada Q3 2024 sebesar 0,89%, lebih besar dari kinerja tolok ukur 0,84%, dengan selisih 0,05%.

Beberapa bank, terutama dalam kategori KBMI 2 (“Klasifikasi Bank Berdasarkan Modal Inti”), masih menunjukkan kenaikan bunga deposito pada 3Q24 karena posisi likuiditas dalam sistem yang semakin ketat, di mana dana pihak ketiga tumbuh jauh lebih lambat dibandingkan pertumbuhan kredit.

Memasuki 4Q24, kami perkirakan suku bunga deposito bank akan turun karena bank sentral.

(BI) akan lebih akomodatif, yang sebelumnya telah dimulai dengan peningkatan insentif Giro Wajib Minimum (“GWM”) dan pemotongan suku bunga BI sebesar 25 bps.

 

Batavia Dana Saham

Kinerja Batavia Dana Saham pada Q3 2024 sebesar 7,73%, lebih besar dari tolok ukurnya Indeks Harga Saham Gabungan (“IHSG”) 6,57%, dengan selisih 1,16%.

Sektor basic material, consumer non-cyclical, dan infrastruktur menjadi kontributor dari kinerja yang positif pada kuartal ketiga.

Posisi overweight BDS pada saham perusahaan telco dan tower ditambah dengan zero exposure pada BREN memberikan positive alpha.

Eksposur selective bottom-up BPAM terhadap perusahaan komoditas dan zero exposure pada saham TPIA dan AMMN memberikan positive alpha.

Selain itu, posisi overweight kami pada sektor consumer non-cyclical dan bottom-up call di sektor tersebut telah memberikan positive alpha pada kuartal ke-3 ini.

 

Batavia Dana Saham Optimal

Kinerja Batavia Dana Saham Optimal pada Q3 2024 sebesar 10,13%, lebih besar dari Indeks Harga Saham Gabungan (“IHSG”) 6,57%, dengan selisih 3,56%.

Kinerja positif alpha pada 3Q24 didorong oleh sektor basic material, infrastruktur, dan konsumsi non-cyclical.

Dari sektor infrastruktur, faktor pemilihan saham (zero exposure pada BREN dan overweight pada perusahaan telco) memberikan kontribusi alpha positif.

Dari sektor basic material, alokasi sektor yang underweight dan faktor pemilihan saham (zero exposure pada saham AMMN dan TPIA) memberikan kontribusi positif.

Selain itu, faktor pemilihan saham pada sektor konsumsi non-cyclical seiring dengan pandangan positif kami terhadap sektor ini juga memberikan kontribusi alpha positif.

 

Batavia Global ESG Sharia Equity USD

Kinerja Batavia Global ESG Sharia Equity USD pada Q3 2024 sebesar 4,49%, lebih besar dari tolok ukur 3,23%, dengan selisih 1,26%. Posisi overweight kami pada sektor communication services dan pemilihan saham di sektor industrials menghasilkan alpha positif. Di sisi lain, pemilihan saham di sektor consumer discretionary dan materials memberikan kontribusi alpha negatif.

Saham-saham di sektor Artificial Intelligence (AI) diperkirakan akan tetap kuat. Namun, perusahaan di luar sektor ini secara umum juga menunjukkan pertumbuhan kinerja dan dapat membuat kenaikan pasar saham menjadi lebih merata. Secara makro, penurunan tingkat inflasi di AS dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan marjin laba.

 

Batavia Technology Sharia Equity USD

Batavia Technology Sharia Equity USD berhasil membukukan kinerja sebesar -1,05% pada 3Q 2024, di bawah kinerja tolok ukur sebesar 0,42%, underperform dari tolok ukur sebesar -1,47%.

Meskipun mengalami volatilitas pada Q3 2024, fundamental sektor IT tetap cukup stabil dibandingkan kuartal-kuartal sebelumnya. Kami tetap percaya bahwa sektor ini dapat mengungguli broader equity market dalam pertumbuhan earnings tahun   ini dan tahun depan, didorong oleh tren sekuler yang kuat, termasuk GenAI. Kami juga tetap optimis tentang potensi soft landing ekonomi, yang, bersamaan dengan siklus pemotongan suku bunga oleh The Fed, memiliki potensi untuk mendukung peningkatan investasi korporasi di teknologi.

 

Batavia USD Balanced Asia

Kinerja Batavia USD Balanced Asia pada Q3 2024 sebesar 2,89%, lebih besar dari kinerja tolok ukur 0,42%, dengan selisih positif alpha 2,47%.

Pasar obligasi USD Indonesia mencatatkan pergerakan positif di Q3 2024, seiring dengan mulai melemahnya inflasi dan pasar tenaga kerja AS yang berujung pada mulai diturunkannya suku bunga the Fed dan suku bunga Bank Indonesia di bulan September 2024.

Kinerja positif BUBA di 3Q24 datang dari portofolio INDON, di mana yield INDON10 tahun turun dari 5,16% di Juni 2024 menjadi 4,60% di September 2024. Kontributor positif terbesar datang dari Indon34 dan INDON31.

Kami melihat cycle pemotongan suku bunga baru saja dimulai dan masih besar kemungkinan suku bunga untuk bergerak turun. Kami akan mempertahankan durasi portofolio di level 3-4 di 2024 dengan potensi penurunan suku bunga berlanjut sampai akhir 2024.

 

Temukan solusi investasi kami atau hubungi kami

Dapatkan analisis insight terkini, agar Anda dapat cepat berinvestasi (Grow) dan terproteksi (Protect) dengan solusi terkurasi khusus untuk Anda di sini.

Grow and Protect

Topic

Explore more

Fund Insights
Sanggahan
 
PT Bank DBS Indonesia (“DBSI”) berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan, serta merupakan peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan. Informasi di dalam publikasi ini diterbitkan oleh DBSI. Informasi ini berlandaskan pada informasi yang diperoleh dari sumber yang diyakini dapat diandalkan, tetapi DBSI tidak membuat pernyataan atau jaminan, tersurat maupun tersirat, sehubungan dengan keakuratan, kelengkapan, aktualitas, atau kebenaran untuk tujuan tertentu. Pendapat yang diungkapkan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Setiap rekomendasi yang terkandung di sini tidak berkaitan dengan tujuan investasi secara spesifik, situasi keuangan dan  kebutuhan khusus dari penerima tertentu. Informasi ini diterbitkan hanya untuk informasi penerima dan tidak akan diambil sebagai pengganti pelaksanaan penilaian oleh penerima yang harus mendapatkan nasihat hukum atau keuangan terpisah. DBSI atau individu yang terkait dengan DBSI tidak bertanggungjawab atas kerugian langsung, khusus, tidak langsung, konsekuensial, insidental, atau kehilangan atau kerugian lain apa pun yang timbul dari penggunaan informasi apa pun di sini (termasuk kesalahan, kelalaian atau kekeliruan pemberian pernyataan di sini, lalai atau lainnya) atau komunikasi lebih lanjut, bahkan jika DBSI atau orang lain telah diberitahu tentang kemungkinannya. Informasi di sini tidak dapat ditafsirkan sebagai penawaran atau permintaan penawaran untuk membeli atau menjual surat berharga, kontrak berjangka, opsi atau instrumen keuangan lainnya atau untuk memberikan saran atau layanan investasi. DBSI, direktur, pejabat, dan/atau karyawan dapat memiliki posisi atau kepentingan lain dan  dapat mempengaruhi transaksi dalam sekuritas/surat berharga yang disebutkan di sini dan juga dapat melakukan atau berupaya melakukan perantaan, investasi perbankan dan layanan perbankan atau keuangan lainnya untuk perusahaan-perusahaan ini. Informasi di sini tidak dimaksudkan untuk disebarluaskan kepada, atau digunakan oleh, orang atau badan mana pun di yurisdiksi atau negara mana pun dimana distribusi atau penggunaannya akan bertentangan dengan hukum atau peraturan. Sumber untuk semua grafik dan tabel adalah CEIC dan Bloomberg kecuali ditentukan lain.