reksadana pasar uang
29 Aug 2022

Mindset yang Harus Dihindari Saat Berinvestasi Reksadana

Minim risiko, aman, transparan, serta akses mudah adalah beberapa hal yang identik dengan investasi Reksadana. Hal ini jugalah yang menjadi alasan mengapa investasi Reksadana saat ini banyak dipilih.

Selain itu jenis Reksadana cukup beragam, mulai dari Reksadana Pasar Uang, Reksadana Saham, Reksadana Campuran, dan Reksadana Pendapatan Tetap. Semua pilihan investasi yang ditawarkan dari Reksadana ini seharusnya bisa dimanfaatkan investor untuk menyimpan dana guna tujuan keuangan masa depan.

Sayangnya tidak semua investor memiliki mindset yang tepat untuk membeli dan mengelola Reksadana. Ada beberapa mindset yang perlu dihindari investor, apa saja itu?

5 Mindset yang Wajib Dihindari Saat Investasi Reksadana

Pemikiran investor berpengaruh besar terhadap keuntungan yang diperoleh. Misalnya saja investor yang menyepelekan soal analisis produk Reksadana Pasar Uang. Alasannya adalah Reksadana jenis ini mengalokasikan dana pada instrumen pasar uang yang dikenal memiliki tingkat risiko rendah.

Mindset menyepelekan tersebut juga berdasarkan kepercayaan investor akan imbal hasil yang diberikan stabil karena nilai instrumennya yang tidak fluktuatif. Sayangnya mindset ini bisa menjadi bumerang, karena investor tidak teliti dalam memilih produk.

Minimnya analisis atau bahkan tidak dilakukan sama sekali justru akan menjatuhkan investor ke dalam risiko yang tadinya berskala kecil. Risiko seperti gagal bayar oleh penerbit bisa Anda alami karena sejak awal produknya memang tidak tepercaya.

Bahkan bisa juga terjadi penutupan oleh Otoritas Jasa Keuangan karena produk Reksadana Pasar Uang yang dipilih ternyata dinilai memiliki performa di bawah batas minimum. Nah inilah salah satu contoh mindset yang seharusnya tidak boleh dimiliki investor.

Jika ingin meminimalkan risiko saat investasi Reksadana, Anda sebaiknya menghindari kelima mindset berikut ini.

 

1.     Memantau Investasi Setiap Hari

Monitoring perkembangan portofolio investasi menjadi agenda penting bagi investor. Banyak investor yang bahkan setiap hari memantau dan memastikan bahwa pergerakannya ke arah positif. Sayangnya memantau terlalu sering apalagi setiap hari bukanlah langkah yang tepat.

Memantau setiap hari juga tidak ada memberikan pengaruh, justru membuat Anda mengambil langkah impulsif. Misalnya menjual produk atau mengalihkannya pada keuntungan yang didapatkan belum seberapa.

Pemantauan ini harus dilakukan berdasarkan tujuan, rencana investasi dan jangka waktunya. Contohnya pada Reksadana Pasar Uang yang jangka waktu portofolionya kurang dari satu tahun, Anda hanya perlu dipantau setiap dua atau tiga bulan sekali.

2.     Investasi Membuat Kaya dalam Waktu Singkat

Apakah Anda masih berpikiran bahwa investasi yang dilakukan akan membuat kaya dalam waktu singkat? Hati-hati, mindset ini bisa menjerumuskan Anda dalam mengambil keputusan yang salah. Misalnya Anda tergiur dengan Reksadana yang menawarkan return tinggi padahal tidak sesuai dengan profil risiko.

Perlu diingat bahwa investasi belum tentu mendatangkan kekayaan dalam waktu singkat. Butuh waktu, analisis dan konsistensi dalam berinvestasi yang akhirnya membuahkan hasil. Bahkan dengan return Reksadana Pasar Uang yang stabil pun Anda bisa tetap menghasilkan keuntungan yang maksimal.

 

Jadi kembali lagi untuk melihat seperti apa profil risiko yang Anda miliki dan pilih jenis Reksadana mana yang sesuai.

3.    Investasi Semua Dana di Satu Instrumen

Membahas soal profil risiko, Anda mungkin beranggapan bahwa saat ini merupakan tipe konservatif. Oleh karena itu Anda menghabiskan semua dana ke satu instrumen investasi Reksadana yang minim risiko. Harapannya ketika kondisi baik maka keuntungan yang didapatkan pun lebih besar.

Instrumennya memang minim risiko, namun jika Anda menghabiskan semua dana di satu instrumen risikonya menjadi sangat besar. Apabila instrumen yang dipilih mengalami gagal bayar maka semua dana Anda akan hangus. Jadi mindset ini wajib dihindari.

Lebih baik untuk menerapkan sistem diversifikasi dana ke dua atau tiga jenis Reksadana. Cara ini akan lebih aman, karena jika satu instrumen menurun, aset lain masih bisa menutupnya.

4.     Menunggu Waktu Investasi yang Tepat

Mindset mengenai waktu investasi yang tepat juga kerap ditemui pada beberapa investor. Menunggu saat nilai Reksadana turun atau menunggu ketika produk tertentu yang diimpikan sejak lama mulai dibuka penjualan sahamnya. Selalu menunggu moment justru akan membuat Anda menunda aktivitas investasi.

Semakin sering menunda Anda juga akan terlambat mengikuti perkembangan peluang. Tidak ada kata waktu yang tepat untuk berinvestasi karena pada dasarnya Anda bisa langsung memulai setelah tahu apa tujuannya.

Apakah Anda ingin mengumpulkan dana darurat, membeli mobil baru, mempersiapkan uang muka membeli rumah, dan lainnya. Setelah tahu, Anda bisa langsung mulai investasi.

 

5.     Berinvestasi karena FOMO

Fear of Missing Out atau FOMO juga bisa menjadi mindset yang salah saat investasi Reksadana. Anda mungkin saja mengambil tindakan impulsif investasi Reksadana jangka panjang karena semua teman sudah melakukannya. Padahal tujuan setiap orang berinvestasi berbeda.

Tanpa adanya tujuan yang jelas ini membuat Anda akhirnya salah memilih jenis investasi. Padahal mungkin saja Anda adalah tipe investor konservatif yang lebih cocok dengan investasi Reksadana jangka pendek.

Kesalahan sejak awal ini bisa mempengaruhi pemilihan produk, analisis investasi dan terakhir harapan imbal hasilnya. Jadi sebaiknya kenali dengan benar apa tujuan Anda berinvestasi baru memulainya, bukan memilih investasi baru menentukan tujuan.

Di mana Investasi Reksadana Pasar Uang yang Tepat?

Anda mungkin sudah menetapkan tujuan investasi, profil risiko dan akhirnya pilihan jatuh pada Reksadana Pasar Uang. Alasan utamanya karena potensi return Reksadana Pasar Uang stabil sesuai profil risiko konservatif yang dimiliki.

Selanjutnya adalah menentukan di mana sebaiknya melakukan investasi. Anda yang ingin memperoleh berbagai kemudahan bisa memilih perbankan prioritas DBS Treasures. Deretan keuntungan yang sudah dipersiapkan berikut ini langsung bisa Anda rasakan.

 

1.Pengaturan Dana Dilakukan Profesional

 

Tidak memiliki waktu untuk mengelola dana investasi bukan masalah besar jika Anda menjadi Nasabah perbankan prioritas DBS Treasures. Semua pengelolaan dana investor akan dilakukan oleh Manajer Investasi.

Manajer Investasi yang bermitra dengan DBS Treasures adalah yang tentu profesional dan berpengalaman. Anda sebagai investor bisa merasa aman dan nyaman untuk menyerahkan pengelolaan dana investasi kepada Manajer Investasi yang tepat.

2.     Memperoleh Wawasan sebagai Panduan Investasi

Investor yang tidak memiliki banyak waktu juga kesulitan dalam mengakses pengetahuan soal investasi. Keterbatasan waktu ini kini bukan lagi jadi hambatan, karena tim ahli finansial DBS Treasures akan mendukung Anda.

 

Pengetahuan akan investasi akan dikomunikasikan secara berkala dalam bentuk analisis pasar dan juga peluang terkini yang sudah disesuaikand engan aspirasi dan kebutuhan Anda. Pengambilan keputusan akan pembelian, penjualan dan pengalihan produk pun akan jadi lebih mudah dan yakin dilakukan.

3.     Risiko Semakin Minim dengan Diversifikasi

Pada mindset di urutan ketiga, Anda disarankan untuk melakukan diversifikasi. Soal ini Anda tidak perlu khawatir karena di DBS Treasures investasi yang dilakukan dapat didiversifikasikan.

Hasilnya tentu saja portofolio Anda akan menghadapi risiko lebih kecil, menghindari risiko artinya peluang aset bekerja lebih optimal akan semakin besar.

4.     Transaksi Investasi yang Lebih Mudah

Investasi di DBS Treasures tidak mengharuskan Anda untuk datang ke kantor cabang terdekat. Semua akses transaksi jauh lebih mudah karena Anda bisa melakukannya dari smartphone melalui Aplikasi digibank by DBS.

Apa saja transaksi yang bisa dilakukan? Mulai dari akses jual, beli, dan switching produk investasi. Anda juga bisa melakukan proses analisis yang datanya didukung dari Infovesta. Termasuk juga untuk pembuatan SID (Single Investor Identification) dari KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia) bagi Anda yang belum memilikinya.

Setelah mempelajari kelima mindset yang salah dalam berinvestasi ini, manakah mindset yang sampai sekarang masih Anda miliki? Apakah Anda berpikir bahwa investasi bisa membuat kaya dalam waktu singkat? Atau masih yakin bahwa dana investasi harus digunakan di satu jenis investasi saja?

Sebaiknya mulailah ubah mindset tersebut karena bisa menjerumuskan pada kegagalan. Bahkan setelah Anda memilih Reksadana Pasar Uang yang terkenal dengan risiko rendah dan potensi return stabil. Tetap dibutuhkan mindset yang benar supaya keuntungan lebih optimal.

Anda bisa percayakan pada DBS Treasures yang akan mengelola dana investasi secara efektif. Apalagi sudah jelas bahwa ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan setelah bergabung di DBS Treasures.

Tidak perlu menunda lagi untuk investasi jika tujuan dan dana sudah Anda persiapkan. Segera mulai di DBS Treasures.