Anda sebagai nasabah bank tentunya sudah familiar dengan apa yang dinamakan sebagai suku bunga pinjaman dari bank. Meskipun demikian, Anda pasti belum memahami faktor-faktor yang mempengaruhi naik turunnya suku bunga tersebut beserta jenis-jenisnya.
Pada bahasan kali ini, faktor dan jenis-jenis suku bunga tersebut akan dibahas secara ringkas. Namun sebelum masuk pada pokok bahasan, Anda sebaiknya mengetahui pengertian dari suku bunga pinjaman itu sendiri.
Secara umum, suku bunga pinjaman merupakan suatu bentuk balas jasa yang diberikan dari kreditur pada bank yang menyediakannya layanan pinjaman. Suku bunga juga bisa berarti besar persentase dari bunga yang diputuskan dari periode pinjaman.
Dengan ini berarti bunga pinjaman bank merupakan harga yang wajib dibayar oleh nasabah bank jika ia memperoleh pinjaman.
Faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga Pinjaman Bank
Dalam menaik turunkan suku bunga pinjaman, bank bukanlah pihak yang bertindak atau memutuskan besaran bunga sewenang-wenang mereka, melainkan sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi suku bunga tersebut. Untuk penjelasan selengkapnya adalah berikut ini.
- Stok dana
Naik turunnya suku bunga pinjaman dipengaruhi oleh ketersediaan dana yang berasal dari jumlah peminjam dan penabung. Lebih singkatnya yakni dijelaskan pada paragraf di bawah ini.
Jika stok dana di bank sedikit namun jumlah peminjam meningkat, maka bank akan meningkatkan suku bunga simpanan agar menarik perhatian orang-orang sehingga mereka tertarik untuk menabung di bank tersebut.
Jika stok dana di bank banyak namun jumlah peminjam sedikit, maka bank akan menurunkan suku bunga simpanan agar menarik perhatian orang-orang sehingga mereka tertarik untuk meminjam di bank tersebut.
Intinya, naik turunnya besaran persentase bunga pinjaman bank dipengaruhi oleh stok dana yang tersedia dalam bank tersebut. - Kompetisi
Selain promosi, hal terpenting lainnya yang biasanya dilakukan oleh suatu bank dalam menaik turunkan suku bunga pinjaman yakni peka dengan apa yang sedang kompetitor tawarkan.
Ketika terdapat suatu kompetitor yang menawarkan besaran bunga pinjaman bank sekian persen dan berhasil menarik perhatian orang-orang untuk mengajukan pinjaman, maka bank akan menawarkan suku bunga yang lebih rendah. - Kebijakan pemerintah
Besaran bunga pinjaman bank juga ditentukan oleh kebijakan pemerintah dalam kondisi tertentu. Biasanya kebijakan mereka bekisar pada penetapan ketentuan batas maksimal atau minimal bunga. - Pematokan laba
Laba adalah keuntungan yang didapatkan bank dari adanya produk pinjaman. Jika bank mematok laba yang besar, maka besar bunga pinjaman bank pun besar. Jika laba yang dipatok kecil, maka bunga pinjaman tersebut juga kecil. - Durasi waktu peminjaman
Semakin lama durasi waktu suatu pinjaman, maka semakin besar pula besaran bunganya. Ini dikarenakan adanya potensi risiko di masa depan. Sebaliknya, semakin sebentar durasi pinjaman, maka semakin kecil pula besaran bunga pinjamannya. - Likuiditas jaminan
Tinggi rendahnya suatu bunga pinjaman bank dipengaruhi oleh likuiditas jaminan. Jadi, semakin mudah jaminan tersebut untuk dijual pada pihak ketiga, maka besaran bunga pinjaman akan semakin rendah. Ini berlaku sebaliknya.
Untuk jaminan likuid contohnya sertifikat deposito atau rekening giro yang dibekukan dapat lebih gampang dicarikan ketimbang jaminan tanah. - Bonafiditas perusahaan
Suku bunga pinjaman yang akan diberikan biasanya juga bergantung pada bonafiditas perusahaan. Sebab, perusahaan yang memiliki reputasi baik memiliki risiko kredit macet yang relatif rendah. Hal ini berlaku sebaliknya. - Tingkat kompetitif produk
Produk yang kompetitif memiliki tingkat kelakuan yang tinggi. Semakin kompetitif suatu produk, maka semakin rendah bunga pinjaman bank yang akan diberikan, dan sebaliknya.
Penyebab hal tersebut dikarenakan bahwa semakin laku produk di pasaran, maka semakin terjamin tingkat pengembalian kreditnya. - Hubungan baik
Semakin loyal seorang nasabah pada suatu bank, maka semakin rendah suku bunga pinjaman yang akan diberikan. Hal ini disebabkan oleh penggolongan jenis nasabah yang dilakukan oleh bank.
Biasanya, penggolongan tersebut terbagi atas nasabah primer atau utama dan nasabah sekunder atau biasa. Untuk menentukan golongan tersebut, bank biasanya mengukur loyalitas atau keaktifan nasabah pada bank. - Jaminan pihak ketiga
Pihak pemberi jaminan yang memiliki reputasi baik dalam pembayaran dan memiliki loyalitas tinggi pada bank biasanya mendapatkan suku bunga pinjaman yang rendah. Begitu pula sebaliknya.
Nah, ternyata ada 10 faktor yang dapat mempengaruhi suku bunga pinjaman. Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kebanyakan faktor tersebut berasal dari pihak luar seperti perintah, peminjam, perusahaan, dan pihak ketiga.
Selain itu, bisa dipahami bahwa besaran bunga bank bukanlah ditentukan oleh keputusan sepihak oleh bank saja. Kemudian, setelah membahas tentang sejumlah faktor yang mempengaruhi suku bunga pinjaman, sekarang mari beralih pada jenis suku bunga pinjaman.
Jenis Suku Bunga Pinjaman Bank
Saat ini, terdapat berbagai varian suku bunga bank. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya. Untuk metode perhitungannya sendiri pun bermacam-macam ada yang rumit, ada pula yang sederhana seperti suku bunga flat.
Nah, untuk menambah pemahaman Anda tentang suku bunga, sebaiknya Anda mengenal sejumlah jenisnya dengan tidak melewatkan penjelasan di bawah ini.
- Suku bunga tetap (fixed)
Suku bunga yang pertama ini memiliki sifat tetap dan tidak berubah hingga tanggal jatuh tempo atau durasi waktu pinjaman berakhir (selama tenor pinjaman berlangsung).
Contoh bunga yang menerapkan suku bunga tetap adalah bunga KPR hunian bersubsidi atau murah. Tidak hanya itu, suku bunga ini pun biasanya bisa digunakan pada kredit kendaraan bermotor. - Suku bunga mengambang (floating)
Suku bunga yang satu ini memiliki sifat yang berubah-ubah tergantung suku bunga pasaran. Apabila pasaran menaikkan suku bunga, maka suku bunga ini pun ikut naik, berlaku sebaliknya.
Contoh bunga yang menggunakan suku bunga mengambang adalah KPR. Suatu permisalan, untuk 3 tahun pertama menerapkan suku bunga tetap, lalu pada periode berikutnya menerapkan suku bunga mengambang. - Suku bunga flat
Untuk suku bunga yang ketiga ini, setiap periode cicilannya memiliki perhitungan yang berpatokan pada nominal pokok pinjaman di awal. Ketimbang jenis suku bunga lainnya, suku bunga flat lebih sederhana metode perhitungannya.
Penerapan suku bunga flat pada bunga pinjaman bank biasanya berlaku untuk kredit jangka pendek sejumlah barang konsumsi, contohnya yaitu seperti ponsel, perabotan rumah tangga, kendaraan bermotor, dan kredit tanpa agunan atau KTA. - Suku bunga efektif
Jenis suku bunga keenam atau suku bunga efektif memiliki perhitungan bunga yang bergantung pada sisa nominal pokok pinjaman per bulan yang dibarengi dengan susutan utang yang telah terbayar.
Hal ini berarti, semakin sedikit nominal pokok pinjaman, maka semakin rendahlah suku bunga yang wajib dibayar. Suku bunga efektif masih diperdebatkan keefektifannya daripada suku bunga flat. - Suku bunga anuitas
Suku bunga anuitas mengendalikan nominal cicilan pokok ditambah dengan cicilan bunga yang dilunasi supaya sama setiap bulannya. Dalam perhitungan suku bunga ini, besaran bunga di awal sangat tinggi sedangkan besaran cicilan pokok sangat kecil.
Menjelang kredit berakhir, kondisi menjadi terbalik, besaran cicilan pokok bisa sangat tinggi, sedangkan besaran bunga menjadi susut atau mengecil.
Untuk penerapannya sendiri, suku bunga anuitas umumnya terdapat pada pinjaman jangka panjang seperti kredit investasi atau KPR. - Kombinasi
Umumnya, bank bisa mengadakan kombinasi suku bunga pinjaman, misalnya flat-fixed yang berarti bunga menggunakan sistem flat dan memiliki sifat tetap selama durasi kredit berlangsung.
Contoh yang lain yakni efektif-floating yang berarti mengaplikasikan sistem bunga efektif serta besaran bunga yang dapat berubah mengikuti keadaan pasar finansial.
Jadi, itu dia sejumlah jenis suku bunga pinjaman yang tersedia di bank beserta contoh pengaplikasiannya. Setelah Anda memahami jenis-jenis suku bunga pinjaman, Anda sebaiknya selektif dalam memilih produk pinjaman yang ditawarkan oleh suatu bank.
Pilihan Jenis Suku Bunga yang Menguntungkan
Dari penjabaran jenis-jenis suku bunga pinjaman, bisa disimpulkan bahwa jenis yang paling menguntungkan adalah suku bunga flat.
Karena, suku bunga ini memiliki model perhitungan yang sederhana. Tidak hanya itu, ia memiliki jumlah bunga yang berpatokan pada nominal awal pinjaman dan tidak ada kenaikan besaran bunga per cicilannya.
Contoh perhitungan suku bunga flat yakni pada permisalan ketika Anda mencairkan pinjaman dengan jumlah Rp125 juta dengan persentase bunga 5%, maka pada waktu cicilan di masa mendatang, perhitungan bunga tetap terhitung 5% dari Rp125 juta.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa persentase bunga tidak tergantung pada sisa hutang pokok. Mengetahui hal ini, memang sudah sewajarnya jika suku bunga flat merupakan jenis yang paling menguntungkan, tidak ribet, dan mudah untuk dicicil.
Apakah Anda menginginkan pinjaman yang tidak ribet dan mudah untuk saat mengangsur? Maka, pilihlah DBS KTA! Sebab, dengan menggunakan produk ini, selain suku bunga yang diterapkan adalah jenis flat, Anda juga akan mendapatkan bunga pinjaman bank rendah.
Dengan DBS KTA, Suku Bunga Flat Paling Rendah Ada di Genggaman Anda!
Produk pinjaman berupa kredit tanpa agunan dari bank DBS Indonesia ini menawarkan sejumlah keuntungan yang dapat Anda dapatkan. Keunggulan utamanya tentu saja menggunakan bunga flat. Namun untuk detailnya, Anda sebaiknya tidak melewatkan informasi berikut
- Bunga flat dengan besaran mulai dari 0,88% saja per bulan
Sudah menggunakan suku bunga flat, persentasenya pun sangat rendah mulai dari 0.88% saja. Dengan besaran bunga yang serendah ini, Anda akan bebas dari kecemasan memikirkan angsuran dengan nominal bunga yang tidak masuk akal.
- Pinjaman Sampai Rp300 Juta
Selain memiliki bunga pinjaman bank yang sangat rendah, DBS KTA juga siap menawarkan Anda jumlah pinjaman hingga Rp300 juta. Dengan nominal sebesar ini, Anda dapat membuka usaha dalam skala besar atau membeli barang impian.
- Batas Tenor Sampai 36 bulan
DBS KTA menawarkan Anda durasi cicilan hingga 3 tahun lamanya. Jadi, Anda bisa lebih rileks dalam membayar cicilan.
- Syarat yang mudah
Untuk mengajukan pinjaman menggunakan DBS KTA, Anda hanya perlu berdomisili di Jabodetabek, memiliki e-KTP dan NPWP, pendapatan minimal Rp5 juta per bulan, serta mempunyai kredit bank lain dengan limit sedikitnya 10 juta.
Ternyata, keuntungan yang ditawarkan oleh DBS KTA sangat menggiurkan, ya? Apalagi bunga flatnya yang sangat meringankan cicilan!
Jadi, begitulah pembahasan mengenai berbagai jenis suku bunga pinjaman dari bank yang sebaiknya Anda ketahui sebelum meminjam. Nah, karena sekarang Anda telah mengetahui semuanya, apakah Anda tertarik untuk mengajukan pinjaman?
Jika iya, langsung saja gunakan DBS KTA! Bunga pinjaman bank rendah, cicilan mudah!