Reksadana Pendapatan Tetap (RDPT) termasuk salah satu investasi yang tergolong cukup stabil, sehingga mampu memberikan keuntungan yang bersifat tetap. Maka tak heran jika investasi ini menarik banyak orang, khususnya para investor konservatif.
Mempelajari cara kerja Reksadana memang penting, tapi jangan lupa pahami juga hal-hal yang berkaitan dengan investasi tersebut. Salah satunya adalah kontrak investasi kolektif yang akan dibahas pada penjelasan di bawah ini.
Apa Itu Kontrak Investasi Kolektif dalam Investasi Reksadana?
Sebelum mengenal kontrak investasi kolektif, sebaiknya Anda mempelajari apa itu Reksadana Pendapatan Tetap terlebih dahulu. Dengan demikian, Anda dapat lebih mudah memahaminya secara keseluruhan.
Kontrak investasi kolektif atau KIK adalah sebuah surat perjanjian yang disepakati antara bank kustodian dengan Manajer Investasi yang mengikat pemegang unit penyertaan. Manajer Investasi yang menaungi pemegang unit penyertaan memiliki wewenang dalam mengendalikan portofolio investasi kolektif.
Sementara itu, wewenang bank kustodian adalah menjalankan penitipan kolektif. Memahami kontrak investasi kolektif secara mendasar akan membantu Anda mendapatkan hasil yang maksimal dalam menjalankan investasi.
Agar lebih paham, sebaiknya Anda menyimak beberapa informasi tentang perbedaan kontrak investasi kolektif dan investasi Reksadana konvensional berikut ini.
● Perbedaan Reksadana Konvensional dan Kontrak Investasi Kolektif
Perlu Anda ketahui bahwa kontrak investasi kolektif dalam Reksadana berbeda dengan produk Reksadana konvensional. Perbedaan yang paling utama khususnya pada jenis penyertaan terbatas, yaitu hanya diperuntukkan kepada investor profesional.
Maksimal investor yang boleh memilikinya hanya berjumlah 50 orang. Sementara di dalam RDPT konvensional tidak ada batasan jumlah pemegang unit penyertaan karena semua kalangan masyarakat boleh memilikinya.
Jadi, secara garis besar kontrak investasi kolektif dalam Reksadana hanya bisa dimiliki oleh orang-orang tertentu saja. Apabila Anda termasuk dalam golongan investor profesional maka Anda boleh memilikinya.
Setelah mengetahui perbedaan antara kontrak investasi kolektif dengan Reksadana konvensional. Selanjutnya Anda perlu memahami apa itu bank kustodian, berikut penjelasan selengkapnya yang patut disimak.
● Tugas Bank Kustodian dalam Kontrak Investasi Kolektif
Anda mungkin sudah tidak asing dengan istilah bank kustodian, yaitu bank umum yang menawarkan jasa penitipan efek dan aset berharga yang berhubungan dengan efek dan jasa lainnya.
Bank kustodian memiliki peran penting dalam pengelolaan dana investasi Reksadana, salah satunya menyimpan portofolio efek dan beberapa sertifikat berharga lainnya. Itu sebabnya sebelum melakukan investasi, Anda harus memastikan apakah bank kustodian yang dipilih Manajer Investasi sudah mendapat izin dan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Manajer Investasi profesional yang sudah berpengalaman umumnya akan bekerja sama dengan bank kustodian yang sudah memperoleh perizinan. Agar lebih aman ada baiknya bila Anda mengecek latar belakang Manajer Investasi yang akan dipilih.
Kembali ke pembahasan tentang bank kustodian yang memiliki beberapa tugas dalam persetujuan kontrak investasi kolektif, mencakup:
- Mengurus proses administrasi Reksadana, dimulai dari penyimpanan berbagai dokumen, sertifikat, dan aset-aset penting lainnya.
- Menjalankan proses administrasi pada setiap pengelolaan Manajer Investasi. Contohnya, melakukan pencatatan jual beli Obligasi, saham, pasar uang dan lainnya.
- Melakukan proses pengiriman surat konfirmasi atas transaksi jual, beli, pengalihan, dan laporan yang dilakukan oleh investor.
- Bertugas mengawasi Manajer Investasi.
- Mengurus dan menyimpan aset Reksadana para investor.
Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa bank kustodian memiliki peran penting dalam kontrak investasi kolektif dan investasi Reksadana secara keseluruhan. Tanpa memahaminya secara mendalam, Anda mungkin akan kesulitan mengambil keputusan investasi yang tepat.
Jenis-jenis Kontrak Investasi Kolektif
Secara umum kontrak investasi kolektif terdiri dari dua jenis, yaitu penyertaan terbatas dan efek beragun aset. Untuk lebih jelasnya Anda bisa menyimak pengertian jenis-jenis kontrak investasi kolektif di bawah ini.
1. Penyertaan Terbatas
Kontrak investasi kolektif penyertaan terbatas merupakan wadah untuk mengumpulkan dana investasi dari para investor profesional. Investor profesional yang dimaksud adalah orang yang mampu membeli unit penyertaan dan melakukan analisis risiko pada investasi Reksadana.
Setelah terkumpul, Manajer Investasi akan mengembangkan dana tersebut ke portofolio efek atau portofolio yang berhubungan langsung dengan proyek. Contohnya seperti pada sektor riil, sektor infrastruktur, dan sektor lainnya.
Seperti namanya ‘penyertaan terbatas’, unit ini hanya ditawarkan untuk orang-orang tertentu saja. Itu artinya, tidak semua orang dapat menginvestasikan uangnya di sini. Meskipun demikian, kontrak investasi kolektif penyertaan terbatas memiliki beberapa keuntungan, seperti:
- Proses pengelolaan dilakukan secara profesional oleh Manajer Investasi yang sudah berpengalaman. Mulai dari hal mikro dan makro ekonomi, penentuan jangka waktu, pemilihan aset, dan hal-hal lainnya.
- Hasil keuntungan yang ditawarkan cukup kompetitif.
- Dikelola secara transparan, sehingga mempermudah Anda mendapatkan informasi tentang komposisi aset, instrumen portofolio investasi, bahkan hingga risikonya.
Penawaran kontrak investasi kolektif penyertaan terbatas ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
- Kontrak investasi kolektif penyertaan terbatas dalam kegiatan sektor riil yang memiliki efek bersifat hybrid securities dan tidak ditawarkan untuk khalayak umum. Contohnya seperti saham preferen, surat utang perpetual, surat utang kovers, surat utang subordinasi.
- Kontrak investasi kolektif penyertaan terbatas untuk investasi khusus yang diterbitkan di dalam negeri. Contohnya seperti efek beragun aset, pasar uang, dana investasi real estate, dan lainnya.
2. Efek Beragun Aset (EBA)
Jenis kontrak investasi kolektif selanjutnya adalah efek beragun aset yang portofolionya terdiri dari aset keuangan. Contohnya seperti efek utang yang dijamin pemerintah, tagihan kartu kredit, tagihan surat berharga komersial, Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), dan berbagai aset keuangan lainnya.
Jenis kontrak investasi kolektif ini umumnya beredar di pasar modal dalam bentuk efek yang bersifat likuid, sehingga lebih mudah diperjualbelikan. Investor dapat membelinya secara langsung melalui Manajer Investasi yang mengelola dan menerbitkan Reksadana lewat bank atau penjamin.
Secara garis besar, jenis kontrak investasi kolektif ini memiliki beberapa keunggulan, seperti:
- Dapat dijadikan sebagai alternatif investasi untuk surat berharga yang memiliki peringkat terbaik, tenor panjang, dan minim risiko.
- Investor akan mendapat potensi imbal hasil atau keuntungan yang menarik.
- Dapat berkontribusi secara langsung dalam mengembangkan sektor riil secara general.
- Dana investasi yang dibutuhkan relatif lebih ringan.
- Modal digunakan lebih efektif dan efisien.
Demikian tadi penjelasan tentang dua jenis kontrak investasi kolektif yang patut Anda pertimbangkan. Dengan memahami jenis-jenisnya, Anda dapat menentukan langkah investasi yang tepat untuk ke depannya.
Manfaat dan Kelebihan Kontrak Investasi Kolektif
Kontrak investasi kolektif dalam RDPT merupakan sebuah kesepakatan yang di dalamnya tentu memiliki manfaat. Berikut ini beberapa manfaat kontrak investasi kolektif yang patut Anda ketahui:
1. Sumber Pembiayaan dan Likuiditas
Kontrak investasi kolektif tidak hanya menjadi sumber pembiayaan dan likuiditas perusahaan besar. Tapi juga perusahaan skala kecil dan perusahaan non investasi. Dengan demikian, perusahaan rintisan yang baru berkembang tidak lagi mengalami masalah dalam hal peminjaman.
2. Lebih Efisien dalam Pemanfaatan Modal
Dengan adanya kontrak investasi kolektif EBA, struktur neraca sebuah perusahaan dapat meningkat. Karena dapat mendorong perusahaan lebih berhati-hati dalam menggunakan modal.
3. Relatif Rendah Biaya
Perusahaan yang menerbitkan kontrak investasi kolektif EBA cenderung mengeluarkan biaya yang lebih rendah karena peringkat dari kualitas piutangnya meningkat. Hal tersebut membuat pasokan arus kas lebih stabil, artinya tingkat pengembaliannya lebih terjamin.
Tidak hanya itu saja, kontrak investasi kolektif juga memiliki beberapa kelebihan, mencakup:
- Dana investor yang terkumpul akan didistribusikan ke dalam sektor perkembangan riil. Itu artinya para investor berkontribusi secara langsung dalam mengembangkan sektor riil di Indonesia.
- Investor akan mendapatkan keuntungan yang kompetitif.
- Menjadi salah satu alternatif yang tepat untuk investor yang ingin berinvestasi melalui surat berharga.
Setelah membaca penjelasan di atas, apakah Anda tertarik berinvestasi melalui kontrak investasi kolektif? Sebelum memutuskannya, ada baiknya jika mencari mitra yang tepat untuk mengelola aset-aset yang Anda miliki.
Investasi Reksadana Pendapatan Tetap di DBS Treasures
Apakah Anda sedang mencari mitra manajemen kekayaan yang terpercaya? DBS Treasures dapat menjadi pilihan yang tepat dalam mewujudkan rencana finansial di masa depan. Anda akan didukung agar yakin mengambil keputusan investasi yang akurat di saat yang tepat untuk memperoleh hasil yang maksimal.
Dengan menjadi Nasabah perbankan prioritas, Anda dapat lebih mudah mengambil keputusan investasi yang tepat. Karena DBS Treasures akan memberikan dukungan dengan menyampaikan hasil analisa pasar dan peluang investasi terkini.
Ada beberapa keuntungan bergabung menjadi Nasabah perbankan prioritas DBS Treasures, seperti:
● Dikelola Manajer Investasi Profesional
Anda tidak perlu ragu karena dana investasi Reksadana yang disetorkan akan dikelola oleh Manajer Investasi profesional yang sudah berpengalaman. Sehingga mampu mengoptimalkan kinerja Reksadana agar menghasilkan keuntungan semaksimal mungkin.
● Wawasan dan Informasi Seputar Investasi
Tidak hanya itu, nantinya Anda juga akan mendapat informasi dari tim ahli finansial yang akan mendukung Anda dalam menentukan langkah investasi yang tepat. Mereka akan menyampaikan hasil analisis pasar dan peluang terkini untuk mendukung Anda dalam memaksimalkan keuntungan.
● Diversifikasi untuk Meminimalisir Risiko
Tidak hanya Reksadana, ada banyak pilihan investasi yang bisa dijadikan alternatif untuk melakukan diversifikasi, salah satunya Obligasi. Dengan melakukan penyebaran dana ke beberapa jenis investasi Anda dapat meminimalisir risiko investasi secara efektif.
● Dapatkan Kemudahan dalam Berinvestasi
Anda dapat melakukan berbagai transaksi investasi dengan mudah dan cepat melalui smartphone. Dengan Aplikasi digibank by DBS Anda dapat melakukan jual-beli Reksadana, switching investasi, daftar SID (Single Investor Identification) dan transaksi lainnya secara fleksibel dan efisien waktu.
Nasabah perbankan prioritas akan didukung hasil analisis pasar yang terkurasi dari tim ahli finansial berpengalaman. Anda juga akan mendapat peluang terkini yang sudah disesuaikan berdasarkan profil risiko dan kebutuhan portofolio Anda.
Keunggulan ini dimotori oleh Artificial Intelligence/Machine Learning (AI-ML) yang dilengkapi solusi terkurasi terkait investasi (Grow) dan asuransi (Protect). Sehingga akan mendukung Anda lebih cepat dan yakin dalam mengambil langkah investasi yang sesuai preferensi.
Apakah Anda tertarik berinvestasi Reksadana Pendapatan Tetap? Segera daftarkan diri Anda menjadi Nasabah DBS Treasures sekarang juga untuk mendapat semua kemudahan tersebut. Untuk mengetahui lebih detail tentang investasi Reksadana silakan klik tautan berikut ini https://www.dbs.id/id/treasures-id/investasi/apa-itu-reksadana-dan-saham.