Dengan semakin terbukanya kerjasama dalam bidang pendidikan antara Indonesia dan berbagai negara lain, ternyata memberi peluang kepada calon mahasiswa untuk belajar di luar negeri. Selama tinggal di sana, mereka perlu mendapat perlindungan asuransi kesehatan. Bisa jadi Anda perlu transfer uang ke luar negeri untuk membayar proteksi kesehatan bagi anak yang sedang belajar di sana.
Kemudahan cara transfer uang ke luar negeri sangat membantu bagi orang tua yang harus segera memenuhi kebutuhan anak-anak. Salah satu layanan terpercaya yang bisa digunakan untuk transaksi valuta asing adalah remittance. Kemudahannya bisa membantu siapa saja, termasuk orang tua untuk mengirimkan uang dengan cara aman dan cepat.
Tips Memilih Asuransi Kesehatan untuk Mahasiswa di Luar Negeri
Ketentuan asuransi di luar negeri bagi mahasiswa bisa jadi berbeda dengan yang berlaku di Indonesia. Sebelum memastikan untuk membeli proteksi yang mana, sebaiknya melakukan survey yang cukup. Informasi yang diperoleh merupakan bahan untuk menentukan apakah opsi tersebut merupakan pilihan yang tepat.
Proses transfer uang ke luar negeri untuk membayar premi asuransi juga perlu dipertimbangkan. Caranya bisa dengan menanyakan sistem apa saja yang dapat diterima oleh perusahaan perlindungan kesehatan tersebut. Beberapa tips berikut bisa menjadi bahan pertimbangan dalam mendapatkan proteksi terbaik untuk anak yang kuliah di luar negeri:
1. Sesuaikan polis asuransi dengan persyarakan dari universitas dan pengurusan visa
Karena proses pengurusan dan penggunaan polis berkaitan dengan kepentingan kuliah, maka sebaiknya sebelum memutuskan memilih produk bertanya pada pihak kampus dan pembuat visa. Tidak jarang pada saat menyampaikan rencana untuk mengambil proteksi secara mandiri, akan mendapat daftar asuransi yang bekerja sama.
Hal ini perlu diperhatikan agar semua proses bisa berjalan lancar. Cara transfer uang ke luar negeri juga sangat membantu setelah memilih perusahaan proteksi. Jangan lupa untuk menanyakan bagaimana proses pembayaran dari Indonesia bisa dilakukan dengan mudah.
2. Periksa kebijakan polis asuransi
Setiap perusahaan mempunyai kebijakan yang mungkin berbeda. Karena itu jangan lupa untuk menanyakan ketentuan yang berlaku dan harus dipenuhi. Kemungkinan ada beberapa berkas yang harus disiapkan, juga formulir untuk diisi. Mengetahui kebijakan dari penyelenggara proteksi sangat penting, termasuk tentang pemberhentian premi dan pengembalian dana.
Sebelum melakukan pembayaran sebaiknya juga mengetahui poin apa saja yang membatalkan polis dan tidak bisa menggunakannya untuk berobat. Hal ini penting agar jangan sampai terjadi miss ketika mahasiswa menggunakannya untuk berobat.
3. Pastikan mendapat benefit sesuai kebutuhan
Selanjutnya yang perlu mendapat pertimbangan adalah benefit yang bisa diterima oleh pemegang polis. Setelah transfer uang ke luar negeri untuk pembayaran premi, proteksi apa saja yang bisa diterima berikut pengecualiannya.
Jangan sampai kemudahan cara transfer uang ke luar negeri untuk keperluan premi asuransi tidak diimbangi dengan benefit sesuai kebutuhan. Biasanya semua perjanjian sudah tertuang dalam polis, namun tidak ada salahnya menanyakan secara langsung pada saat mendaftar. Dalam kondisi tertentu mungkin perlu rawat inap, pastikan hal ini diklaim oleh asuransi. `
4. Apa saja biaya yang harus dibayarkan
Sebelum transfer uang ke luar negeri guna membeli asuransi, jangan lupa untuk menanyakan apa saja yang perlu dibayar. Tidak sedikit perusahaan yang memberlakukan biaya ketika pemegang polis melakukan klaim. Karena itu hal tersebut harus clear sehingga tidak ada kendala pada saat membutuhkan pelayanan proteksi.
5. Pastikan durasi polis sesuai dengan waktu kuliah
Masa berlaku polis bisa jadi tidak sama dengan waktu kuliah. Ini perlu dipertimbangkan, selama jeda tersebut bagaimana jika terjadi musibah yang membutuhkan perlindungan. Pertimbangan mengenai durasi ini cukup penting untuk dipikirkan sebelum transfer uang ke luar negeri guna membayar polis.
Kebijakan Beberapa Negara Mengenai Asuransi Kesehatan
Setiap negara mempunyai kebijakan masing-masing untuk produk asuransi bagi orang asing, seperti mahasiswa dari Indonesia. Tentu sebelum membayar perlu mengetahuinya dengan detail. Kemudahan cara transfer uang ke luar negeri akan membantu orang tua dalam memberikan proteksi.
Proteksi ini akan membuat orang tua yang ada di Indonesia menjadi tenang selama anak kuliah di luar negeri. Sedangkan asuransi ini penting bagi mahasiswa sehingga bisa fokus untuk belajar tanpa khawatir jika tiba-tiba sakit dan membutuhkan biaya pengobatan sementara jauh dari keluarga. Ketentuan yang berlaku di beberapa negara antara lain:
1. Australia
Negara ini sangat memperhatikan proteksi bagi semua orang yang tinggal di sana, termasuk pendatang. Bagi mahasiswa asal luar negeri akan langsung mendapat proteksi dari OSHC atau Overseas Student Health Cover. Pembayarannya bersamaan dengan pengurusan visa.
2. Amerika Serikat
Negara ini memberlakukan sistem asuransi bagi mahasiswa asing setiap jangka 3 bulan dengan biaya sekitar USD 340,40 atau setara dengan Rp. 4,9 juta. Untuk proses transfer uang ke luar negeri, tepatnya Amerika Serikat, dibayarkan bersamaan dengan pembayaran biaya kuliah.
3. Kanada
Bagi yang kuliah di negara Kanada juga wajib mempunyai proteksi kesehatan. Kebijakan yang berlaku di negara ini, pembayaran dan pendaftaran asuransi harus dilakukan sejak pertama datang untuk belajar. Sistem yang berlaku pada saat Guard Me atau semester pertama, perlindungan tersebut harus sudah dimiliki dan berlaku selama 3 bulan.
Bagi mahasiswa yang belajar dan tinggal di Kanada lebih dari 6 bulan perlu mempunyai proteksi dari pemerintah yang bernama MSP. Besarnya uang yang harus dibayarkan USD 75 atau sekitar Rp 1 juta.
4. Malaysia
Di negara ini semua mahasiswa asing juga wajib mempunyai asuransi kesehatan yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Perusahaan yang bisa dipilih adalah: Etiqa Family Takaful Berhad (EFTB), Takaful Berhad Timur Besar (GETB), dan The Pacific Insurance Berhad (TPIB).
5. Singapura
Bagi mahasiswa asing yang menimba ilmu di Singapura juga perlu mempunyai perlindungan asuransi. Pemerintah tidak menentukan jenis dan skemanya, namun setiap lembaga memberlakukan ketentuan yang berbeda untuk memberikan proteksi kesehatan. biasanya batas pertanggungan dari pihak asuransi sebesar SGD 30.000 atau senilai Rp. 315 juta.
Remittance Mudahkan Transfer Uang ke Luar Negeri untuk Bayar Asuransi
Saat ini transfer uang ke luar negeri merupakan salah satu jenis transaksi yang penting, seperti untuk tambahan membayar polis bagi anak yang sedang kuliah di sana. Karena itu, untuk memenuhi kebutuhan tersebut banyak perusahaan keuangan yang menyelenggarakannya, salah satunya remittance dari digibank by DBS.
Cara transfer uang ke luar negeri dengan remittance sangat mudah dan cepat. Aplikasi digibank by DBS menyediakannya dengan berbagai fitur yang membantu pengguna sehingga bisa bertransaksi dengan aman. Keunggulannya adalah:
Lebih praktis tersedia kapanpun selama 24/7 lewat Aplikasi digibank by DBS.
Hemat karena memberikan fasilitas biaya transfer ke lebih dari 20 negara untuk pengiriman dalam bentuk 7 mata uang berbeda yaitu SGD, EUR, AUD, USD, HKD, CAD, dan GBP.
Bisa mendapatkan FX rate yang kompetitif.
Proses transfer cepat, dana yang dikirim akan sampai ke tujuan pada hari yang sama (dana sampai di hari yang sama/same day).
Transfer uang ke luar negeri dengan remittance sangat terjamin dan bisa menjadi pilihan bagi siapa saja. Jika Anda akan mengirim uang untuk anak yang sedang kuliah di salah satu negara asing guna membayar asuransi, bisa menggunakan remittance dari digibank by DBS. Untuk info detail silahkan klik link berikut ini https://www.dbs.id/digibank/id/id/tabungan/fitur-aplikasi/transfer-valas