Siapa sih yang tidak ingin mendapatkan keuntungan saat berinvestasi di Reksadana Saham? Termasuk Anda, yang paham betul bahwa Reksadana Saham memiliki karakteristik yang perbandingan risiko dan keuntungannya sama-sama tinggi.
Salah satu risiko yang harus diperhatikan adalah saat harga mengalami pasang surut atau naik turun. Anda perlu tahu apa yang menyebabkan nilainya naik turun dan mengambil sikap yang bijak. Apa saja itu, bisa Anda simak di sini.
Penyebab Naik Turunnya Nilai Reksadana Saham yang Perlu Diperhatikan
Naik turunnya nilai Reksadana Saham merupakan hal yang lumrah sehingga investor harus terbiasa akan keadaan ini. Penting bagi investor untuk memahami apa yang menyebabkan kenaikan dan penurunan ini. Faktor yang mempengaruhi fluktuasi paling utama adalah mengenai permintaan dan penawaran.
Pada saat permintaan tinggi, maka harga saham yang menjadi membentuk portofolio Reksadana Reksadana Saham pun akan meningkat. Sedangkan ketika penawaran tinggi maka harga justru akan menurun. Menanggapi hal ini tentunya Anda sudah tahu kapan waktu yang tepat untuk berinvestasi.
Selain faktor tersebut, masih ada yang mempengaruhi naik turunnya Reksadana dan bisa diteliti oleh investor. Pertama adalah mengenai fundamental perusahaan. Ketika saham perusahaan tersebut memiliki fundamental yang baik pasti harganya pun meningkat atau sebaliknya.
Kedua adalah ketika muncul kebijakan tertentu baik itu dari perusahaan itu sendiri atau dari pemerintah. Kebijakan dari perusahaan yang mengubah fundamental bisa membuat harga menurun contohnya saja saat perusahaan diakuisisi.
Penyebab Reksadana Saham naik turun yang ketiga adalah saat terjadi perubahan pada ekonomi makro. Misalnya saja ketika Bank Indonesia melakukan perubahan terhadap suku bunga. Bisa juga dikarenakan kebijakan suku bunga baru yang dilakukan oleh Bank Sentral Amerika.
Keempat, ketika terjadi penguatan atau pelemahan Rupiah terhadap mata uang asing. Investasi Reksadana mungkin saja akan untung ketika Rupiah menguat yang membuat kinerja perusahaan yang dipilih jadi meningkat. Beban utang mata uang asing yang berkurang pada perusahaan tersebut bisa jadi alasannya.
Memahami penyebab ini, setidaknya Anda sudah sedikit tahu seperti apa langkah yang harus dilakukan. Supaya mengenali penyebabnya lebih jauh, Anda bisa lebih rutin mengikuti perkembangan berita ekonomi.
Hal yang Bisa Dilakukan Saat Investasi Reksadana Naik Turun
Lalu apakah yang bisa Anda lakukan ketika terjadi kenaikan atau penurunan terhadap investasi Reksadana? Bukan hanya Reksadana Saham saja tetapi juga tipe lainnya. Pada saat terjadi perubahan bukan berarti Anda harus diam saja dan pasrah terhadap Manajer Investasi.
Investor harus bisa bergerak cepat dan membaca atau memprediksi perkembangan investasi ke depannya , bukan malah berdiam diri. Berikut ini beberapa hal yang bisa segera Anda lakukan.
1. Menilik Kembali Tujuan Utama Berinvestasi
Biasanya hal ini kerap dilakukan investor pada saat terjadi penurunan yang sangat tajam atau ketika waktu jatuh tempo semakin dekat. Ingat kembali apakah tujuan Anda berinvestasi, sudahkah tujuan tersebut tercapai atau justru masih jauh?
Anda bisa mengetahui langkah apa yang harus dilakukan setelah meninjau kembali tujuan dengan hasil investasi. Gejolak yang terjadi pada Reksadana tidak berlaku selamanya, biasanya terjadi dalam 1 sampai 2 tahun.
Jadi jika Anda memiliki tujuan investasi jangka panjang jangan ragu untuk melanjutkan. Namun jika Anda memiliki tujuan jangka pendek, maka pertimbangkan untuk menjual, membeli atau switching. Pelajari kembali produk yang saat ini dimiliki dan mulailah mengecek produk lain yang berpotensi baik di masa depan.
2. Tetap Konsisten dalam Investasi
Berapapun nilai naik turun investasi Reksadana yang dialami Anda tetap harus konsisten. Rutin berinvestasi menjadi kunci Anda memperoleh keuntungan di masa depan. Pada saat inilah Anda sebaiknya kembali membuka catatan budget keuangan untuk memastikan dana untuk investasi tersedia.
Anda juga bisa menerapkan strategi seperti dollar cost averaging yaitu pembelian produk yang sama secara berkala. Anda akan bisa memperoleh keuntungan di masa depan walaupun saat ini sedang terjadi gejolak di pasar modal.
Ketika nilai sedang turun, Anda justru harus bisa lebih bijak dalam mengatur keuangan. Hindari memprioritaskan keinginan dibandingkan kebutuhan. Investasi merupakan kebutuhan yang tidak bisa Anda tunda sehingga tetapkan dana agar bisa konsisten.
3. Menerapkan Strategi Cut Loss
Usai mengecek nilai investasi dan membuat prediksi, ternyata Anda selama ini sudah mengalami kerugian. Demi menghindari kerugian lebih besar lagi maka terapkan strategi cut loss.
Caranya adalah dengan mencairkan semua aset yang dimiliki meskipun Anda sekarang di posisi yang rugi. Setidaknya dana pokok tidak ikut tergerus terhadap penurunan nilai lebih dalam. Namun sebelum mengambil tindakan ini, Anda harus benar-benar sudah membaca prospektus produk dalam beberapa bulan terakhir.
Setidaknya dengan mencairkan aset Anda bisa menghentikan kerugian. Selanjutnya Anda bisa menunggu waktu yang tepat untuk membeli aset baru yang memiliki potensi bagus.
4. Mengalihkan Investasi ke Produk Lainnya
Berbeda dengan cut loss, ketika Anda merasa ada produk lain yang potensinya lebih bagus dan sesuai tujuan investasi Anda bisa melakukan pengalihan. Biasanya investor dengan tujuan investasi kurang dari satu tahun akan melakukannya.
Selain itu Anda bisa menerapkannya jika kerugian yang dimiliki tidak lebih dari 5% karena dana masih mencukupi untuk dialihkan ke produk lain. Hanya saja Anda juga harus memperhitungkan bahwa dana yang dicairkan tidak sampai satu tahun ke depan.
Strategi ini diterapkan karena Anda ingin memaksimalkan waktu investasi yang masih tersisa agar uang tidak mandek di tabungan saja.
5. Menambahkan Investasi
Cara lainnya yang bisa dilakukan terakhir adalah menambah Reksadana Saham. Langkah ini bisa Anda ambil jika tujuan investasi masih tergolong panjang misal lebih dari dua tahun lagi.
Sebelumnya Anda juga harus melakukan evaluasi terhadap investasi, keuangan dan juga produk yang berpotensi. Anda perlu mempersiapkan modal tambahan untuk membeli produk baru atau membeli saham tambahan dari produk lama.
Pembelian juga sebaiknya dilakukan ketika valuasi sedang murah sehingga Anda akan tetap untung dua atau tiga tahun lagi. Strategi ini pun banyak dilakukan oleh investor ketika kondisi perekonomian negara mengalami krisis. Saat itu harga saham perusahaan bagus pun akan anjlok dan inilah kesempatan yang harus dimanfaatkan.
Tidak kalah penting dalam menghadapi nilai saham naik turun adalah pemilihan mitra investasi. Di mana Anda akan mempercayakan operasional Reksadana? Cek platformnya.
Aplikasi digibank by DBS, Platform Terpercaya untuk Investasi Reksadana
Aplikasi digibank by DBS akan membantu Anda dalam mengelola dana investasi secara optimal. Keuntungan apa saja yang ditawarkan oleh digital banking ini? Bisa Anda simak berikut ini.
1. Menyediakan Lebih dari 50 Produk Pilihan
Banyaknya produk tidak menentukan platform bagus, tapi banyak dan berkualitas menjadi tolak ukurnya. Anda yang ingin mengalihkan aset atau ingin menambah aset akan lebih mudah memilih produk berkualitas di digibank by DBS.
50 produk lebih ditawarkan dan semuanya adalah produk terpilih yang prospektusnya bisa Anda dapatkan secara transparan. Anda tidak akan salah pilih produk yang berpotensi menghasilkan di masa akhir investasi.
2. Menyediakan Produk dengan Kategori Terpilih
Masih merasa bingung mana dari 50 lebih produk yang tepat untuk Anda? Jangan khawatir, digibank by DBS telah membagi produk pilihan tersebut ke beberapa kategori. Kategorinya adalah produk dengan Kinerja Terbaik, Scoring Terbaik dan produk Terpopuler.
Pembagian kategori ini akan mempercepat Anda menemukan produk yang dibutuhkan. Produk yang kinerjanya sesuai kategori ini juga akan selalu diperbaharui sehingga Anda akan mendapat informasi terbaru.
3. Menyediakan Fitur untuk Membeli secara Berkala
Salah satu hal yang perlu Anda lakukan saat Reksadana naik turun adalah konsisten berinvestasi. Anda akan dimudahkan untuk melakukannya oleh Aplikasi digibank by DBS karena tersedia fitur untuk membeli produk secara berkala.
Pembelian berkala ini bisa Anda lakukan dengan fleksibel sesuai dengan tanggal dan nominal yang diinginkan. Caranya, apabila Anda sudah selesai menentukan produk yang ingin dibeli maka lanjutkan dengan metode Pembelian Berkala.
Baru Anda bisa mengisi informasi mengenai nominal dan rekening yang ingin di debet kemudian tanggalnya. Maka bank akan langsung mendebet sesuai nominal dan tanggal yang tadi sudah ditetapkan.
4. Investasi dengan Modal sangat Minim
Mau membeli Reksadana Saham saat nilainya naik turun? Atau Anda ingin mengalihkan aset namun perlu dana lebih? Jangan khawatir, karena di Aplikasi digibank by DBS Anda tidak akan diberatkan soal modal investasi yang tinggi.
Modal yang Anda perlukan hanyalah Rp100.000 saja. Jadi Anda tidak perlu merasa terbebani untuk membuat budget investasi baru setiap bulannya. Meskipun nilai Reksadana naik turun, kelima strategi di atas bisa Anda terapkan dengan ringan.
5. Akses Pendaftaran, Jual, Beli dan Switch di Satu Platform
Satu lagi yang akan Anda dapatkan adalah kemudahan untuk mendaftar Single Investor Identification jika belum memilikinya. Anda bisa mendaftar langsung di satu aplikasi, begitu juga ketika ingin menjual, membeli atau mengalihkan aset.
Tidak perlu lagi menginstal aplikasi lain, karena di Aplikasi digibank by DBS semua fiturnya sudah dipersiapkannya. Anda hanya perlu memilih produk, menyiapkan dana dan langsung berinvestasi.
Jangan panik ketika Reksadana Saham mengalami kenaikan atau penurunan nilai yang mengakibatkan Anda melakukan hal impulsif. Misalnya menjual semua aset tanpa membaca kembali prospektusnya. Anda hanya akan mengalami kerugian, padahal tujuan investasi belum tercapai dan masih ada waktu lebih dari tiga tahun lagi.
Jeli pada saat menentukan pembelian aset sejak dini dan mencermati perkembangannya adalah hal yang wajib dilakukan semua investor. Bahkan ketika tidak terjadi fluktuasi. Meskipun sekarang terjadi fluktuasi namun kondisi pasar akan membaik di suatu titik tertentu.
Anda hanya perlu bersabar ketika menghadapi fluktuasi dan selalu berpikir dengan kepala dingin. Pastikan juga bahwa Anda mengandalkan Aplikasi digibank by DBS yang tepat untuk mempermudah Anda dalam hal fitur dan kinerjanya. Jadi kenapa harus menunggu lagi? Anda bisa segera menginstal aplikasinya di ponsel pintar Anda dan mulai berinvestasi Reksadana Saham sekarang juga.