Pernahkah anda memiliki pertanyaan, ketika memasuki usia pensiun, darimana anda bisa mencukupi biaya hidup bila sudah tidak bekerja? Banyak orang-orang yang tidak merencanakan masa pensiunnya dan harus tetap bekerja di hari tua demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Anda tentunya tidak ingin hari tuanya seperti demikian bukan? Oleh sebab itu Anda membutuhkan perencanaan untuk menyiapkan masa pensiun dengan investasi.
Ketika mendengar kata investasi yang terlintas di benak orang-orang pasti susah, dan perlu uang yang banyak. Padahal kenyataannya tidak demikian. Semua bisa dipelajari dan tidak perlu membutuhkan uang yang banyak pada saat memulainya.
Investasi merupakan upaya menanamkan modal untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Hasil dari investasi ini bisa menambah sumber penghasilan juga lho. Jadi sumber penghasilan tidak terbatas hanya dari gaji atau pendapatan dari usaha, namun didapatkan juga dari keuntungan berinvestasi.
Sebagai seorang pemula dalam dunia investasi, masalah yang paling sering ditemui yaitu bingung harus mulai darimana untuk berinvestasi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pemula bila ingin memulai investasi :
- Tujuan keuangan yang jelas
Berinvestasi haruslah memiliki tujuan keuangan yang jelas. Misalnya saja ingin memiliki dana untuk DP rumah sebesar Rp 50.000.000 untuk 3 tahun yang akan datang. Dari segi nominal dan jangka waktu harus ditentukan agar mudah untuk menentukan instrumen investasi.
- Profil risiko
Setiap individu tentunya memiliki profil risiko yang berbeda-beda. Investor dengan profil risiko agresif cenderung lebih berani mengambil resiko lebih tinggi dengan menempatkan dananya di instrumen beresiko tinggi. Investor dengan profil risiko moderat berani mengambil resiko lebih besar namun tetap berhati-hati ketika memilih instrumen investasi. Penempatan instrumen investasi yang beresiko tinggi dibatasi dalam portfolionya. Investor dengan profil risiko konservatif cenderung memilih instrumen investasi yang rendah resiko.
- Pemilihan instrumen investasi
Ketika sudah mengetahui berapa jumlah uang, lamanya tujuan keuangan ingin dicapai dan profil risiko yang dimiliki maka saatnya menentukan instrumen investasi yang tepat untuk mencapai tujuan keuangan.
Untuk tujuan jangka pendek bisa berinvestasi di reksadana pasar uang dan deposito. Untuk tujuan jangka menengah Anda bisa menginvestasikan dana Anda di reksadana campuran, Obligasi Ritel Indonesia, atau logam mulia. Jika Anda ingin investasi untuk jangka panjang pilihan investasi antara lain properti, reksadana saham, dan saham.
Obligasi Ritel Indonesia sangat direkomendasikan bagi investor pemula. Kupon dan pokok dijamin oleh Undang-Undang sehingga Anda sebagai investor pemula memiliki rasa aman ketika menempatkan dana investasi.
Obligasi Ritel Indonesia merupakan Surat Berharga Negara yang ditawarkan kepada individu Warga Negara Indonesia di mitra distribusi pasar perdana. Obligasi Ritel Indonesia ini dikeluarkan oleh pemerintah untuk mendukung pembangunan nasional di seluruh Indonesia dan pemulihan dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Obligasi negara dibagi dalam beberapa kelompok produk. Berdasarkan underlying asset, obligasi negara dibagi dua menjadi konvensional dan syariah. Produk obligasi konvensional antara lain SBR, ORI, FR dan INDON. Produk yang termasuk obligasi syariah atau sukuk antara lain ST, SR, INDOIS .
Obligasi negara juga dibagi berdasarkan pasar penjualannya. Produk yang dijual di pasar perdana antara lain SBR, ORI, ST, SR sedangkan produk yang dijual di pasar sekunder antara lain FR, INDON, INDOIS.
Obligasi pasar perdana berbeda dengan pasar sekunder. Obligasi pasar perdana hanya ditawarkan pada waktu tertentu dan pembelian dilakukan 100% sesuai harga yang ditawarkan kepada publik. Jatuh tempo obligasi pasar sekunder antara 2 atau 3 tahun. Beberapa produk seperti SBR dan ST tidak dapat dijual kembali di pasar sekunder.
Obligasi yang dijual di pasar sekunder dapat dibeli kapan saja sebelum masa jatuh tempo. Harga yang berlaku juga mengikuti harga pasar saat itu. Jangka waktu obligasi yang ditawarkan di pasar sekunder dari 5 hingga 50 tahun.
Agar investasi Anda maksimal ketika investasi obligasi, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan antara lain :
- Melakukan diversifikasi portfolio
Sebagai investor Anda sebaiknya melakukan diversifikasi dalam portofolio investasi yang dimiliki. Jangan menaruh telur dalam keranjang yang sama. Sebarlah dana investasi Anda di instrumen investasi sesuai dengan profil risiko yang dimiliki. Misalnya untuk instrumen obligasi Anda bisa memilih beberapa produk seperti SBR,ORI, Sukuk Ritel, Sukuk Tabungan dan lain-lain.
- Menentukan waktu transaksi yang tepat
Produk obligasi yang dikeluarkan pemerintah seperti ORI dapat dijual kembali di pasar sekunder sebelum jatuh tempo. Namun perlu diperhatikan agar ketika menjual harga jual tidak lebih rendah daripada harga beli di awal.
Anda bisa mendapatkan capital gain dengan melakukan transaksi penjualan ORI di pasar sekunder. Misalnya saja Anda membeli ORI sebesar 100 % di pasar perdana. Setelah satu tahun berjalan Anda ingin menjualnya di pasar sekunder sebesar 105% ke investor lain, maka selisih 5% ini merupakan capital gain yang Anda dapatkan. Namun jika Anda ingin memperoleh pendapatan yang tetap dari kupon, sebaiknya tidak dijual.
- Strategi buy and hold
Strategi buy and hold ini dilakukan dengan cara membeli obligasi lalu menyimpan dan tidak menjualnya di pasar sekunder. Anda akan tetap mendapatkan kupon hingga saatnya jatuh tempo. Strategi ini cocok bagi Anda yang ingin menyimpan modal secara utuh dan menerima bunga secara berkala.
Bagi investor yang menjalankan strategi ini tidak perlu mengkhawatirkan dampak dari perubahan suku bunga terhadap obligasi di pasar. Walaupun suku bunga naik yang menyebabkan surat utang menurun, investor tetap tenang karena selalu menerima kupon sesuai kesepakatan di awal sampai jatuh tempo.
digibank by DBS merupakan mitra distribusi pemerintah untuk penjualan Obligasi Ritel Indonesia. Anda bisa memulai untuk berinvestasi di obligasi menggunakan Aplikasi digibank by DBS. Inilah banyak keuntungan yang didapatkan bila membeli obligasi dari digibank by DBS :
- Layanan 24/7 Melalui Aplikasi digibank by DBS
Anda bisa membeli obligasi langsung dari Aplikasi digibank by DBS tanpa perlu datang ke kantor cabang. Semua transaksi dapat dilakukan 24/7 langsung dari smartphone yang Anda miliki.
- Pendapatan yang diperoleh tetap dari kupon
Secara berkala Anda akan menerima kupon dari obligasi yang dimiliki. Melalui pembagian perhitungan kupon dengan floating rate with floor pada produk SBR dan ST, juga perhitungan kupon dengan fixed rate pada produk ORI dan SR. Kupon ini akan diberikan pada tanggal yang sama setiap bulannya, hingga masa jatuh tempo selesai dan modal dikembalikan.
- Jumlah investasi sangat terjangkau mulai Rp 1.000.000
Investasi itu mahal? Sekarang sudah nggak lagi dong. Dengan Obligasi Ritel Indonesia, Anda bisa mulai mendapatkan passive income hanya mulai dari Rp 1.000.000. Cocok banget buat para pemula.
- Dapat diperjualbelikan
Anda juga dapat melakukan penjualan kembali kapan saja dengan mengikuti harga pasar, setelah melakukan settlement dan memiliki potensi keuntungan modal.
- Investasi rendah risiko dan imbal hasil lebih tinggi daripada deposito
Jika ingin imbal hasil lebih tinggi daripada deposito, obligasi bisa banget nih untuk dicoba. Anda bisa mulai mengalokasikan dana di obligasi negara bila ingin investasi di instrumen investasi yang memiliki tingkat resiko rendah.
Waktu yang paling tepat untuk berinvestasi di obligasi adalah sekarang, karena bila semakin ditunda tentunya Anda akan melewatkan waktu untuk mengembangkan uang Anda. Selain mendapatkan imbal hasil, Anda juga turut berpartisipasi dalam membangun perekonomian Indonesia. Tunggu apalagi? Yuk segera investasi obligasi di digibank by DBS.
Referensi :
https://www.modalrakyat.id/blog/tips-investasi-obligasi-untuk-pemula-agar-terhindar-dari-kerugian
https://mandiri-investasi.co.id/id/belajar-investasi/pusat-info/apa-profil-resiko-anda/
https://www.kemenkeu.go.id/ori