Investasi kini makin dipercaya menjadi salah satu modal untuk meraih impian dan cita-cita. Investasi juga diyakini menjadi penyelamat di saat sulit seperti pada masa pandemi sekarang ini.
Orang yang telah lama memulai investasi akan merasa lebih aman karena tidak merasakan langsung dampak gejolak ekonomi. Investasi sejak dini juga memberi kamu kesempatan untuk merasakan merdeka finansial.
Sayangnya, belum semua orang yakin dan mau berinvestasi sejak dini. Berkembangnya mitos buruk seputar investasi membuat sebagian orang masih takut untuk menyisihkan pendapatan untuk berinvestasi. Mereka lebih memilih menabung atau saving ketimbang harus menyisihkan sebagian pendapatan untuk berinvestasi.
Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu termasuk yang masih ragu untuk berinvestasi? Bila jawaban iya, jangan khawatir karena kamu tidak sendiri. Kamu bisa baca ulasan berikut agar tak lagi terjebak dengan mitos yang bisa membuat kamu lambat memperoleh kebebasan finansial.
1. Beresiko Tinggi
Banyak yang takut untuk mulai berinvestasi karena khawatir dana yang diinvestasikan akan menguap begitu saja karena risiko rugi. Apalagi banyak yang bilang bahwa berinvestasi itu sama dengan mengadu nasib di rimba raya yang bisa saja membuat kamu rugi besar.
Faktanya, bila dilakukan dengan hati-hati dan penuh perhitungan kamu bisa meminimalisir resiko. Apalagi sekarang ada banyak instrumen investasi yang relatif aman karena resiko terkelola baik seperti deposito dan reksadana terproteksi. Bahkan ada instrumen investasi obligasi ritel Indonesia (ORI) yang memiliki jaminan 100 persen uang kembali sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.
Dengan memilih instrumen investasi low risk, kamu tidak saja aman dan tenang tetapi juga mendapatkan imbal hasil melalui pendapatan bunga ataupun kupon. Bila ingin mendapat keuntungan maksimal, kamu bahkan bisa memperoleh capital gain dengan ikut bertransaksi di pasar sekunder
2. Hanya untuk Kalangan Terbatas
Ya, investasi obligasi terutama obligasi pemerintah memang relatif aman dibanding instrumen investasi lain. Namun, banyak yang masih takut untuk mencoba investasi obligasi karena adanya anggapan bahwa instrumen keuangan ini hanya ditujukan untuk kalangan tertentu. Embel-embel negara dalam investasi obligasi membuat ada anggapan bahwa surat utang ini hanya boleh dibeli oleh investor canggih, dengan latar belakang pendidikan tertentu atau pekerjaan tertentu.
Faktanya, siapa saja bisa berinvestasi obligasi. Bahkan, pemerintah memang sengaja menerbitkan obligasi khusus ritel ataupun surat berharga negara untuk meningkatkan keterlibatan warga negara dalam pendanaan pembangunan. Obligasi dijual untuk masyarakat investor dengan berbagai latar belakang termasuk ibu rumah tangga, investor awam atau pemula.
3. Butuh Modal Besar
Terjun ke dunia investasi itu mahal dan butuh modal besar. Setidaknya begitulah anggapan umum masyarakat awam terhadap para investor yang dianggap selalu berdompet tebal. Apalagi kalau mau mencoba membeli surat berharga negara, pastilah harus menyediakan modal relatif banyak.
Faktanya, kamu tidak perlu menunggu punya uang puluhan atau ratusan juta untuk bisa mulai berinvestasi obligasi. Kini kamu bisa membeli obligasi pemerintah mulai dari Rp 1 juta saja. Kamu tidak perlu menunggu kaya untuk menjadi lebih kaya.
Dengan modal yang terjangkau kamu bisa mendapatkan keuntungan investasi obligasi dari pendapatan bunga atau kupon yang akan dibayarkan secara berkala. Kamu juga bisa memaksimalkan keuntungan dengan melakukan transaksi obligasi di pasar sekunder untuk mendapatkan capital gain.
Tak hanya membeli obligasi dalam mata uang rupiah, di pasar sekunder kamu juga bisa membeli obligasi dengan mata uang asing. Terdapat dua ragam obligasi pemerintah yang bisa dibeli di pasar sekunder yaitu Obligasi Negara dengan mata uang IDR Konvensional yaitu FR, dan Obligasi Negara dengan mata uang USD yaitu INDON dan, INDOIS
4. Ribet
Berinvestasi itu ribet dan menyita banyak waktu. Mungkin inilah mitos yang sering kamu dengar terkait investasi obligasi. Kamu disebut-sebut harus rajin memantau pasar uang untuk mendapatkan penawaran terbaik dan harus rajin datang ke bank atau lembaga resmi lainnya untuk melakukan transaksi penjualan dan pembelian obligasi.
Tunggu dulu. Bila kamu masih berpikir seperti itu, segera buang anggapan itu jauh-jauh karena faktanya, sekarang berinvestasi obligasi pemerintah bisa kamu lakukan hanya dari genggaman jari. Dengan menginstal Aplikasi digibank by DBS di gawaimu, kemudahan melakukan transaksi investasi obligasi dapat dilakukan kapan saja dan dari mana saja.
Aplikasi digibank by DBS merupakan solusi untuk kamu yang ingin mendapatkan kemudahan dan kenyamanan dalam berinvestasi. Kamu bisa merencanakan keuangan dengan lebih efektif dan efisien karena tak perlu lagi datang ke kantor cabang bank untuk setiap kali melakukan transaksi investasi obligasi.
Di digibank by DBS kamu juga akan mendapatkan informasi terupdate seputar investasi obligasi melalui fitur berita atau artikel yang memang disiapkan untuk memberi insight tambahan bagi pengguna setia.
Nah sekarang bagaimana? Apakah kamu masih ragu untuk mulai berinvestasi obligasi? Jangan biarkan rasa takut dan kekhawatiran akan mitos menghalangimu untuk mencapai kemerdekaan finansial. Inilah waktunya bagi kamu untuk memantapkan langkah dalam berinvestasi obligasi melalui aplikasi digibank by DBS.
Kamu akan merasakan banyak manfaat dari investasi obligasi dengan memanfaatkan aplikasi digibank by DBS, antara lain:
- Melalui Aplikasi digibank by DBS kamu bisa memanfaatkan layanan selama 24 jam non stop. Kamu juga tidak perlu datang ke kantor cabang
- Pendapatan tetap dari pembayaran Kupon/Imbal hasil
- Jumlah investasi mulai dari 1 juta
- Investasi rendah resiko & keuntungan lebih tinggi dari Deposito
Sebagai aplikasi investasi terbaik, digibank by DBS akan menemani setiap langkahmu dalam meraih mimpi dan mewujudkan cita-cita.***