cerdik berinvestasi
31 Oct 2024

Kalahkan Inflasi, dengan Cerdik Berinvestasi

Poin Penting: 

  • Berinvestasi adalah cara yang baik untuk melindungi nilai uang kamu dari inflasi.
  • Membangun portofolio investasi yang stabil dan terdiversifikasi dapat memaksimalkan hasil sambil menjaga risiko tetap terkendali.
  • Pilihan investasi yang bisa dipertimbangkan termasuk obligasi dan reksadana

 

Mau lebih percaya diri berinvestasi di segala situasi? 

 

Rata-rata tingkat inflasi Indonesia selama 20 tahun terakhir mencapai 5,37%. Dengan inflasi kumulatif selama 20 tahun ke depan, nilai uang sebesar 1 miliar diperhitungnkan akan turun menjadi sekitar Rp 543.478.260, yang berarti akan mengalami penurunan nilai sekitar 45,7%.

 

Nah, cara yang baik untuk melawan inflasi adalah dengan membangun portofolio investasi yang stabil yang bisa memaksimalkan hasil sambil tetap menjaga risiko. Diversifikasi juga penting, sehingga kamu bisa mengurangi fluktuasi portofolio. 

 

Berikut beberapa jenis investasi yang bisa kamu gunakan untuk melindungi uangmu dari inflasi: 

 

  1. Berinvestasi di Obligasi Pemerintah
    Obligasi pemerintah, seperti Surat Berharga Negara (SBN), bisa menjadi pilihan yang menarik.  Harga obligasi akan dipengaruhi oleh perubahan suku bunga. Jika suku bunga naik, harga obligasi cenderung turun, dan sebaliknya. Ini bisa jadi insight dan strategi yang baik ketika kamu ingin bertransaksi obligasi.
    Sebagai contoh, jika kamu membeli SBN pada Oktober 2022 dan menahannya hingga jatuh tempo (misalnya pada 2025), kamu bisa mendapatkan imbal hasil sekitar 5,95%. Sebagai perbandingan, jika kamu membeli pada Oktober 2022 dan menjual obligasi tersebut sebelum 10 tahun, misalnya pada Oktober 2030, kamu bisa mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi, mungkin lebih dari 6,40% (tergantung pada kondisi nilai pasar).
    Jika mengacu pada S&P Global Ratings, yaitu lembaga pemeringkat kredit asal Amerika dan divisi dari S&P Global yang menerbitkan riset serta analisis keuangan terkait saham, obligasi, dan komoditas. Maka berikut adalah rating yang bisa jadi acuan untuk menilai sebuah obligasi.



    Tapi, obligasi yang tidak punya peringkat kredit bukan berarti perusahaan penerbitnya sedang bermasalah keuangan. Kadang, perusahaan yakin banget kalau obligasinya bakal laris hanya karena nama besar atau reputasi perusahaan, jadi mereka merasa nggak perlu mengeluarkan biaya untuk mendapatkan peringkat kredit.
    Dalam kasus seperti ini, kecuali kamu bisa cek sendiri laporan keuangan, keuntungan, arus kas, dan prospek masa depan perusahaan tersebut, kamu sebenarnya mengambil risiko meminjamkan uang hanya berdasarkan reputasi mereka, yang belum tentu mencerminkan kondisi keuangan sebenarnya.

 

  1. Berinvestasi di Reksadana
    Reksadana, atau yang juga dikenal sebagai unit trust, memungkinkan kamu meraih keuntungan ketika pasar naik, sambil meminimalkan risiko. Ada banyak pilihan reksadana yang bisa disesuaikan dengan profil risiko dan strategi investasimu.
    Manajer investasi yang berpengalaman akan melakukan riset mendalam sebelum menempatkan dana kamu ke dalam kelas aset yang kamu pilih. Mereka memastikan bahwa reksadana tersebut berkinerja baik dibandingkan dengan pasar, sehingga bisa mengalahkan inflasi. 

 

Berinvestasi dengan Percaya Diri 

Tetaplah berada di depan inflasi dengan wawasan yang relevan dan navigasi investasi yang mudah. Panduan dari tim ahli DBS akan mendukungmu melalui insight, analisis, dan saran yang kamu dapatkan. 

Investasi jadi lebih mudah dengan Aplikasi digibank by DBS. Kamu bisa memilih lebih dari 150 produk investasi pilihan, mulai dari reksa dana hingga Obligasi, hingga rekomendasi yang dipersonalisasi sesuai profil risiko, kondisi pasar, dan preferensimu. Ayo, mulai investasi sekarang!