Sejak diluncurkan tahun 2006 silam, Obligasi Ritel Indonesia sudah memberikan dampak positif bagi pembangunan Indonesia secara nasional. Obligasi negara ini digunakan untuk membiayai anggaran negara, diversifikasi sumber pembiayaan, mengelola portofolio utang negara, dan pertumbuhan iklim investasi Indonesia.
Di tengah pandemi covid seperti saat ini dana yang dihimpun dari penjualan Obligasi Ritel Indonesia dimanfaatkan oleh negara untuk pembangunan infrastruktur secara nasional dan mempercepat pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Bagi investor lokal tentunya selain membantu pemerintah, Obligasi Ritel Indonesia ini digunakan sebagai alternatif investasi yang aman di masa pandemi.
ORI atau biasa disebut sebagai Obligasi Ritel Indonesia merupakan surat berharga milik negara yang dikeluarkan oleh pemerintah yang ditawarkan kepada perseorangan yang memiliki kewarganegaraan Indonesia. Minat masyarakat terhadap ORI sangat tinggi. ORI merupakan alternatif investasi yang aman, mudah, terjangkau dan menguntungkan.
ORI merupakan salah satu produk dari obligasi negara. Obligasi pemerintah memiliki dua kelompok produk. Yang pertama berdasarkan underlying asset dibagi menjadi konvensional (SBR, ORI, FR, INDON ) dan sukuk( ST, SR, INDOIS ). Yang kedua berdasarkan pasar penjualannya dibagi menjadi pasar perdana dan pasar sekunder.
Pasar perdana merupakan penjualan obligasi pemerintah yang hanya dapat dibeli dalam periode waktu tertentu dengan harga 100 % sesuai IPO (Initial Public Offering ). Obligasi pemerintah yang dijual di pasar perdana antara lain SBR, ORI, ST, SR. Ada beberapa produk yang tidak dapat dijual kembali di pasar sekunder seperti SBR dan ST sehingga harus menunggu hingga jatuh tempo agar modal kembali.
Anda bisa membeli obligasi di pasar sekunder kapan saja sebelum tanggal jatuh tempo. Obligasi pemerintah yang bisa dibeli di pasar sekunder antara lain FR, INDON dan INDOIS. Harga yang berlaku di pasar sekunder merupakan harga pasar. Rentang waktu obligasi yang ditawarkan antara 5-50 tahun.
Penjualan ORI di pasar sekunder sangat fluktuatif bergantung pada kondisi pasar. Anda bisa mendapatkan capital gain maupun capital loss bila bertransaksi di pasar sekunder. Capital gain didapat ketika menjual ORI lebih dari 100 %. Jadi misalnya pada saat IPO ORI dibeli dengan harga 100%, maka ketika dijual di pasar sekunder sebesar 105% maka capital gain yang didapat sebesar 5 %. Sebaiknya bila Anda ingin menjual ORI di pasar sekunder jual ketika harga ORI di pasar lebih dari 100 %, karena bila kurang daripada itu maka Anda akan mengalami capital loss.
Lalu bagaimana sih caranya bisa mendapatkan keuntungan maksimal melakukan transaksi penjualan di pasar sekunder? Berikut beberapa tips yang berguna untuk Anda yang ingin dapat untung lebih di pasar sekunder.
- Menjual ORI di Mitra Distribusi tempat Anda membeli
Ketika investor ingin menjual ORI di pasar sekunder pastikan menjualnya ke Mitra Distribusi di tempat awal membeli. Investor dapat menanyakan kepada Mitra Distribusi mengenai harga jual di pasar saat itu apabila ingin menjualnya di pasar sekunder.
Menjual ORI di pasar sekunder memiliki syarat khusus yaitu baru bisa dijual setelah melewati minimum holding period. Jadi sebaiknya investor memperhatikan kapan holding period ORI berakhir sehingga bisa menjualnya di pasar sekunder di waktu yang tepat.
- Selalu memantau harga jual terlebih dahulu sebelum menjual
Selalu pantau harga sebelum mengambil keputusan penjualan. Sebaiknya memperhatikan fluktuasi harga selama beberapa bulan terakhir sehingga bisa mengevaluasi apakah memutuskan akan menjual atau tidak.
Harga jual ORI dipengaruhi oleh inflasi dan suku bunga deposito bank. Ketika inflasi dan suku bunga naik, maka harga jual ORI di pasar sekunder turun. Inflasi menyebabkan daya beli masyarakat menurun sehingga suka bunga deposito dinaikkan. Nilai uang riil juga mengalami penurunan akibat inflasi yang meningkat. Ketika suku bunga deposito naik maka kecenderungan masyarakat menyimpan uangnya di deposito sehingga minat terhadap ORI menurun. Hal ini yang menyebabkan penurunan permintaan ORI di pasar sekunder sehingga harga jual ikut menurun.
- Jual ketika permintaan di pasar perdana meningkat
Kupon ORI yang menawarkan imbal hasil yang tinggi tentunya menjadikan magnet tersendiri bagi para investor di pasar perdana. Ketika peminatnya banyak di pasar perdana maka menjual di pasar sekunder lebih mudah.
- Hindari menjual saat mendekati jatuh tempo
Semakin mendekati tanggal jatuh tempo permintaan pasar akan ORI semakin menurun, tentu saja permintaan pasar yang menurun mempengaruhi harga ORI di pasar sekunder. Sebaiknya menjual ORI jauh-jauh hari sebelum tanggal jatuh tempo.
- Hindari menjual saat kondisi mendesak
Salah satu resiko dari investasi ORI adalah capital loss. Namun capital loss ini hanya akan terjadi ketika investor menjual ORI di bawah harga pembelian IPO. Seringkali capital loss ini terjadi dikarenakan investor membutuhkan dana yang mendesak sehingga menjual rugi ORI yang dimilikinya.
Strategi untuk menghindari capital loss ini bisa dengan menggunakan perencanaan keuangan yang baik. Siapkan dana darurat sebelum berinvestasi sehingga bila terjadi kondisi mendesak dana darurat bisa langsung dicairkan. Selalu gunakan uang dingin untuk melakukan investasi. Bila ingin mengambil profit dari capital gain, sebaiknya menjual dari jauh-jauh hari saat harga naik.
Ingin memulai investasi di pasar perdana atau pasar sekunder? digibank by DBS merupakan Mitra Distribusi resmi yang ditunjuk oleh pemerintah untuk memasarkan ORI di pasar perdana. Aplikasi digibank by DBS juga bisa melayani transaksi ORI di pasar sekunder.
Berikut ini beberapa keuntungan bila menggunakan Aplikasi digibank by DBS untuk melakukan transaksi :
- Layanan 24 jam melalui Aplikasi digibank by DBS tanpa harus datang ke cabang
Teknologi memudahkan investor untuk membeli ORI. Sekarang bila ingin membeli ORI tidak perlu datang ke cabang. Lewat smartphone Anda bisa melakukan transaksi pembelian obligasi dimana saja dan kapan saja.
- Memperoleh pendapatan yang tetap dari imbal hasil atau kupon
Setiap bulannya Anda bisa mendapatkan kupon yang ditransfer langsung ke rekening hingga jatuh tempo. Investasi obligasi membuat uang bekerja untuk Anda.
- Investasi untuk memulai sangat kecil dimulai dari Rp 1.000.000
Banyak orang beralasan tidak ingin berinvestasi karena modal yang dikeluarkan besar. Berinvestasi di obligasi pemerintah tidak membutuhkan dana yang besar. Dimulai dari Rp 1.000.000 saja Anda sudah dapat memulai berinvestasi di Obligasi negara.
- Resiko untuk investasi obligasi pemerintah rendah dan bunga yang ditawarkan lebih besar daripada deposito.
Imbal hasil dari obligasi pemerintah ditawarkan lebih tinggi daripada deposito padahal resiko sama-sama terbilang cukup rendah.
Semoga dengan kelima tips tersebut Anda bisa meningkatkan keuntungan saat bertransaksi di pasar sekunder. Bunga dari hasil investasi obligasi tersebut dapat Anda investasikan ke instrumen lain yang memiliki bunga setara atau lebih tinggi namun dengan resiko yang masih bisa ditoleransi oleh Anda.
Segera mulai untuk investasi obligasi di Aplikasi digibank by DBS. Investasi obligasi untuk masa depan yang lebih baik!