Salah satu prinsip penting dalam berinvestasi adalah jangan menaruh semua telur di dalam satu keranjang.
Artinya, sebagai pemilik dana, kita tidak dianjurkan untuk menaruh semua dana hanya di satu instrumen investasi, melainkan perlu dialokasikan di sejumlah instrumen yang berbeda-beda.
Hal itu perlu dilakukan sebagai bagian dari upaya penyebaran risiko yang melekat dalam instrumen investasi tersebut. Manfaatnya, apabila satu instrumen mengalami kerugian maka bisa ditutup oleh instrumen yang lain.
Diversifikasi bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Tidak hanya dengan mengalokasikan dana ke instrumen yang berbeda, diversifikasi juga dapat diterapkan dalam mata uang yang berbeda.
Salah satu cara untuk diversifikasi aset dalam mata uang yang berbeda tersebut adalah dengan cara menyimpan dana di rekening valuta asing (valas).
Rekening Valas
Menabung valas atau menyimpan dana dalam mata uang berdenominasi asing ke dalam sebuah rekening adalah salah satu opsi yang menarik dalam diversifikasi aset.
Salah satu pengalaman berharga yang menunjukkan pentingnya diversifikasi aset dalam instrumen serta mata uang yang berbeda adalah saat pasar saham terguncang pada kuartal I tahun 2020 karena kepanikan terhadap virus corona.
Pada saat itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melorot lebih dari 30% dalam kurun waktu hampir 3 bulan karena kepanikan investor di seluruh dunia terhadap corona. Sebagian besar harga saham di Bursa Efek Indonesia berjatuhan.
Di sisi lain, dolar Amerika Serikat menguat lebih dari 15% dibandingkan dengan Rupiah dalam periode tersebut. Tentu saja, kita akan mendapatkan keuntungan saat itu apabila memiliki simpanan dalam dolar AS.
Berkaca dari pengalaman tersebut, kita dapat mengatur portofolio investasi kita dengan meracik berbagai instrumen investasi, baik dalam Rupiah maupun dalam mata uang asing, sebagai bagian dari mitigasi risiko.
Selain untuk mengurangi potensi kerugian, diversifikasi aset juga dapat bermanfaat untuk memaksimalkan keuntungan dari dana yang kita investasikan.
Rekening Valas digibank
Pertanyaannya, di mana kita bisa menyimpan valas tersebut tanpa biaya rekening dan dengan nilai tukar dan bunga kompetitif? Ya, jawabannya tidak lain adalah kita bisa menyimpan valas tersebut di rekening valas digibank milik Bank DBS Indonesia (DBS)
Dengan digibank, kita juga tidak perlu membuka rekening valas dengan cara datang ke kantor cabang. Cukup lewat aplikasi di smartphone, kita bisa membuka rekening tersebut dalam waktu 24 jam x 7 hari.
Tentu saja, membuka rekening valas menjadi lebih mudah karena hanya tinggal klik aplikasi digibank. Dengan nilai tukar dan bunga yang kompetitif, kita bisa menyimpan dana dalam 10 mata uang yaitu USD, SGD, AUD, CNH, EUR, GBP, CAD , HKD, JPY dan NZD.
Selain itu, biaya rekening dan biaya konversi pembukaan rekening valas di digibank tersebut gratis. Menarik bukan? nah, tunggu apalagi, jangan lupa diversifikasi aset ya!