6 Kesalahan Umum dalam Berinvestasi
30 Sep 2024

6 Kesalahan Umum dalam Berinvestasi

Poin Penting:

  • Mengetahui kesalahan umum dalam berinvestasi bisa membantu kamu menghindarinya.
  • Diversifikasi investasi kamu di berbagai sektor.
  • Lakukan riset mendalam. Tetapkan tujuan keuangan kamu dan pastikan investasi kamu sesuai dengan tujuanmu.

 

Mau berinvestasi dengan strategi yang lebih peluang pasar dengan lebih percaya diri? 

 

"Penyesalan datang belakangan. Artinya, kita bisa melihat kejadian masa lalu dengan jelas, yang saat itu mungkin belum kelihatan. Meskipun kita gak bisa meramal masa depan, kita bisa belajar dari pengalaman, baik pengalaman sendiri maupun orang lain. Sama halnya dengan investasi. Dengan memerhatikan kesalahan umum yang sering terjadi, kamu bisa lebih siap untuk menghindarinya.

 

Ini dia 6 kesalahan umum dalam berinvestasi. Ada yang terdengar familiar buat kamu?

 

  1. Percaya pada informasi yang kurang kredibel karena sekedar FOMO
    Di dunia investasi, informasi menyebar cepat banget, sampai harga saham bisa berubah dalam hitungan menit setelah info baru keluar. Kalau kamu cuma nunggu "bisikan" info panas, kemungkinan besar pasar udah bergerak duluan, dan kamu malah ketinggalan.  

 

  1. Naruh semua telur di satu keranjang
    Kata orang bijak, jangan taruh semua telur di satu keranjang. Diversifikasi itu kunci dalam berinvestasi. Gak peduli seberapa yakin kamu sama satu perusahaan atau sektor, banyak faktor yang bisa memengaruhi pasar. Kamu bisa diversifikasi di beberapa kelas aset seperti reksa dana saham, obligasi, bahkan emas. Jangan lupa, sebar juga di beberapa negara biar kalau satu ekonomi lagi goyang, yang lain bisa tetap aman.

 

  1. Sekedar coba-coba "time the market"
    Ngenalin kapan pasar bakal naik atau turun itu susah banget, bahkan buat para profesional. Alih-alih ngejar waktu yang tepat, mendingan fokus di waktu yang lebih panjang. Ekonomi global biasanya tumbuh lebih lama daripada resesi, dan fase "bull" (naik) lebih panjang dibanding fase "bear" (turun). Kamu bisa coba investasi secara rutin, biar lebih stabil dan mengurangi risiko dapet hasil yang ekstrim, entah positif atau negatif.

 

  1. Gak ngelakuin riset
    Sebelum mulai investasi, pastikan kamu tau tujuan, modal, dan toleransi risiko kamu. Jangan investasikan uang yang kamu butuhin dalam waktu dekat, karena itu bisa bikin kamu stress dan ambil keputusan gak rasional. Selain itu, pastikan kamu paham sepenuhnya produk investasi yang kamu pilih—termasuk struktur pembayaran dan risikonya. Gak ada salahnya untuk bertanya kalau masih bingung!

 

  1. Gak ngeliat keseluruhan gambar
    Harga saham itu gak bisa dilihat dari satu sisi aja. Misalnya, saham Rp200.000 gak otomatis lebih murah dari saham Rp500.000, tergantung nilai perusahaan sebenarnya. Rasio P/E (Price to Earnings) bisa bantu kamu ngebandingin harga saham sama pendapatan perusahaan, tapi jangan cuma bergantung ke satu rasio aja. Gunakan beberapa metrik biar kamu punya gambaran lebih jelas soal investasi yang kamu nilai.

 

  1. Terlalu emosional
    Pasar bisa naik turun drastis dalam jangka pendek, tapi sejarah menunjukkan bahwa investor yang sabar dan tenang biasanya lebih diuntungkan dalam jangka panjang. Kenali bias investasi kamu biar bisa ambil keputusan dengan kepala dingin, terutama saat pasar lagi euforia atau panik.

 

Siap memulai investasi dengan strategi yang lebih tepat?

Dengan digibank by DBS, kamu bisa akses prediksi makroekonomi dan rekomendasi investasi dari para ahli, dengan lebih dari 150+ produk terkurasi mulai dari obligasi hingga reksa dana. Kapan pun butuh konsultasi soal rencana investasi kamu, digibank Advisor siap membantu. Investasi jadi lebih strategis dan lancar, bahkan di tengah gejolak pasar.