Poin Penting:
- Fund factsheet itu alat super berguna kalau kamu lagi pengen cari tahu soal fund yang kamu incar.
- Di dalamnya ada info penting kayak strategi investasi, ukuran fund, performa di masa lalu, biaya, dan lain-lain.
- Meskipun kelihatannya ribet buat yang baru mulai investasi, coba deh bayangin ini kayak baca poster film. Yuk, kita bongkar cara baca fund factsheet dengan sudut pandang ini!
Mau lebih paham dan berinvestasi dengan percaya diri?
Sebelum kita masuk lebih jauh, yuk bahas dulu apa itu fund dan fund factsheet.
Apa itu Fund?
Fund itu semacam wadah besar di mana uang dari banyak investor dikumpulin jadi satu, terus diinvestasiin dalam berbagai instrumen keuangan kayak saham, obligasi, atau aset lainnya. Jadi, kalau kamu nggak mau repot pilih-pilih investasi sendiri, masukin aja uangmu ke fund ini, dan biar fund manager yang atur. Tujuannya, tentu biar uangmu tumbuh lebih cepat dan aman.
Apa itu Fund Factsheet?
Nah, fund factsheet adalah selembar informasi singkat yang isinya rangkuman tentang fund tersebut. Di sini kamu bisa nemuin info penting kayak strategi investasinya apa, ukuran fund-nya berapa, performa di masa lalu kayak gimana, biaya yang perlu dibayar, dan lain-lain. Kalau diibaratkan, ini kayak poster film yang kasih kamu gambaran soal ceritanya dan siapa aja aktor yang main. Fund factsheet juga gitu, dia kasih gambaran singkat tentang fund yang kamu minati.
Jadi, kalau kamu tertarik investasi di sebuah fund, fund factsheet ini bisa jadi sumber informasi yang praktis dan cepat untuk memahami lebih dalam sebelum kamu bikin keputusan.
Cara Membaca Fund Factsheet
Meskipun formatnya beda-beda, kebanyakan fund factsheet akan mencantumkan informasi utama seperti:
- Nama fund dan kelas sahamnya
- Strategi investasi atau tujuan investasi
- Informasi penting lainnya kayak ukuran fund, tanggal peluncuran, benchmark, dan International Securities Identification Number (ISIN)
- Performa di masa lalu
- Gambaran umum portofolio, alias apa aja yang diinvestasikan dalam fund
- Biaya dan pengeluaran
- Nama Fund vs Judul Film
Pecinta film biasanya bisa nebak banyak hal dari judul film, sama kayak nama fund. Misalnya, dari nama fund ‘Yellow Pebble U.S. Technology Equity Fund – IDR-ACC’, kita bisa tau:
- Fund ini dikelola oleh Yellow Pebble
- Investasinya di perusahaan teknologi di pasar AS
- Kelas aset utamanya adalah ekuitas
- Fund ini bisa dibeli dalam IDR selain mata uang dasarnya
- ACC artinya dividen akan diakumulasi dan diinvestasikan lagi ke fund
- Deskripsi Fund vs Sinopsis Film
Sama kayak kamu baca sinopsis buat ngerti plot film, kamu bisa baca deskripsi fund buat ngerti strateginya. Misalnya, deskripsi geografis kayak ‘Asia’, ‘Eropa’, atau pasar berkembang nunjukin di mana fund itu akan diinvestasikan. Istilah-istilah kayak ‘growth’, ‘alpha’, ‘quality’, ‘income’, dan ‘dividend’ nunjukin gaya investasi. Jangan sampai salah paham ya, ‘dividend’ atau ‘income’ bukan berarti fund bakal pasti bayar dividen. Semua fund bisa aja bayar dividen, tergantung dari pengelola fund-nya.
- Kelas Aset Utama vs Pemeran Utama
Pemeran utama dalam film sering jadi daya tarik buat penonton, dan kelas aset utama dalam fund juga bisa jadi alasan kamu tertarik buat berinvestasi. Saat kamu lihat fund factsheet, kamu bisa langsung tahu aset utama apa yang diinvestasikan. Biasanya ada ekuitas, obligasi, dan komoditas, sementara balanced fund biasanya campuran dari semuanya.
Perhatikan juga ukuran total fund-nya, alias total nilai semua aset dalam fund. Anggap aja ini kayak popularitas dan bayaran aktor utama. Makin besar fund, umumnya makin banyak orang yang percaya sama pengelola fund tersebut. Tapi, jangan salah sangka, ukuran fund yang besar bukan berarti selalu lebih baik. Meskipun punya track record yang sukses, ngelola fund yang lebih besar bisa aja mengurangi performa keseluruhannya. Pengelola fund mungkin perlu investasi di aset yang imbal hasilnya lebih rendah tapi lebih umum, biar bisa ngatur uang yang besar dengan efektif.
- Performa Fund vs Review Film dan Penghargaan
Film bagus sering kali dapet penghargaan dan pujian dari kritikus. Di fund factsheet, track record fund ditampilkan lewat grafik performa. Lihat return tahunan fund atau rata-rata return dalam beberapa periode waktu (misalnya 3 atau 5 tahun) buat lihat seberapa baik performa fund. Periode 5 tahun dianggap cukup lama buat menangkap performa fund dalam berbagai kondisi ekonomi, jadi ini bisa kasih gambaran seberapa kuat strategi fund dalam kondisi pasar yang berbeda.
Satu lagi ukuran penting buat menilai performa fund adalah indeks benchmark. Misalnya, kalau fund kamu diukur dengan Straits Times Index, dan STI naik 3,76% dalam setahun, fund kamu harusnya bisa kasih return yang sama atau bahkan lebih baik dari indeks tersebut.
- Tanggal Peluncuran Fund vs Tanggal Rilis Film
Seperti tanggal rilis film, tanggal peluncuran fund kasih tahu kapan fund itu dimulai. Bedanya, kalau orang biasanya pengen nonton film terbaru, buat fund, kebanyakan investor justru pengen yang udah lama ada, setidaknya 5-10 tahun. Fund yang lebih lama biasanya dianggap lebih mapan. Tapi, inget, performa di masa lalu nggak selalu menjamin performa di masa depan.
Temukan Fund "Blockbuster" Kamu Berikutnya!
Fund factsheet itu alat yang sangat berguna buat riset tentang fund yang kamu minati. Gunakan dengan bijak buat bandingin berbagai fund, biar kamu bisa mutusin mana yang paling cocok buat portofolio atau profil risikomu.
Siap untuk memulai?
Untuk berkonsultasi lebih lanjut termasuk dalam memililh produk, jangan ragu untuk konsultasikan dengan digibank Advisor ya. Selain itu, dengan digibank by DBS, kamu bisa mengakses prediksi makroekonomi dan rekomendasi investasi dari para ahli kami, menawarkan lebih dari 150+ produk investasi pilihan mulai dari reksa dana hingga Obligasi untuk menavigasi masa depanmu, memungkinkan investasi yang strategis dan mulus bahkan di tengah fluktuasi suku bunga.
Hubungi kami sekarang!