Reksa Dana
30 Jul 2024

Cerdik Ambil Keputusan Saat Kinerja Reksa Dana Turun

Point penting:

  • Saat nilai reksa dana turun, evaluasi kembali tujuan investasimu (jangka pendek, menengah, atau panjang) untuk memahami risiko dan kebutuhanmu.
  • Jika membutuhkan dana dalam waktu dekat, pertimbangkan untuk switching ke reksa dana yang lebih aman melalui aplikasi digibank, yang menyediakan rekomendasi lebih dari 60+ reksa dana.
  • Beli Lagi atau Cut Loss: beli lagi jika investasi jangka panjang atau cut loss untuk menghindari kerugian lebih besar, dengan bantuan digibank Advisor untuk keputusan yang tepat.

 

Butuh segera menyesuaikan portofolio investasimu dengan tepat?

Berinvestasi melalui reksa dana adalah cara untuk mencapai tujuan keuangan dengan return optimal. Tapi, ada kalanya nilai investasi turun dan membuat kita was-was. Jangan panik, yuk kita bahas bagaimana menghadapinya!

Apa yang bisa dilakukan saat reksa dana turun atau stagnan?

  1. Tinjau Kembali Tujuan Investasimu

Kita semua punya tujuan keuangan yang berbeda. Saat nilai investasi turun, yang pertama kali harus dilakukan adalah meninjau kembali tujuan investasimu. Apakah itu untuk jangka pendek, menengah, atau panjang? Dengan memahami tujuan, kamu bisa memetakan risiko dan kebutuhan, sehingga tahu langkah apa yang harus diambil terhadap reksa dana yang kamu miliki sekarang.

  1. Lakukan Pengalihan (Switching) Produk Reksa Dana

Pengalihan (Switching) Reksa Dana bisa menjadi solusi jika kamu membutuhkan dana dalam waktu kurang dari satu tahun. Misalnya, jika investasimu berpotensi rugi unrealized loss sekitar -5% dan dana tersebut rencananya mau dicairkan 6 bulan lagi, lebih baik kamu alihkan ke reksa dana yang dirasa lebih aman, misal Reksa dana Pasar Uang.

Di Aplikasi digibank, kamu bisa melakukan pengalihan (switching) reksa dana dengan mudah. Pilih portofolio kamu, klik transaksi Pengalihan, dan pilih Reksa dana yang mau kamu alihkan dan Reksa dana tujuannya. Kamu juga bisa mendapatkan rekomendasi pilihan investasi dari lebih 60+ reksa dana yang sudah dikategorikan dalam 3 kategori: kinerja terbaik, terpopuler, dan scoring terbaik.

  1. Beli Lagi atau Tambah Reksa Dana

Saat harga turun, justru ini bisa jadi momen untuk membeli lagi jika tujuan investasimu jangka panjang. Misalnya, investasimu Rp10 juta dengan NAB per unit Rp2.000,  mendapatkan 5.000 unit Reksa dana. Ketika NAB per unit turun menjadi Rp1.500, nilai investasi turun menjadi Rp7,5 juta. Dalam kondisi ini, kamu bisa menambah investasi. Misalnya, tambah Rp5 juta lagi, sehingga modal investasimu menjadi Rp15 juta dengan rata-rata NAB per unit Rp1.800. Dengan begitu, persentase kerugian berkurang dan potensi keuntungan lebih besar saat harga naik lagi.

  1. Segera Cut Loss

Tunggu dulu, tadi disarankan beli lagi tapi kok sekarang cut loss? Cut loss adalah strategi untuk menghindari kerugian lebih besar dengan menjual reksa dana di harga lebih rendah dari harga beli. Strategi ini digunakan untuk mengurangi kerugian dari merosotnya harga reksa dana, terutama saat pasar mengalami tekanan. Tetap tenang dan jangan buru-buru ambil keputusan. Kalkulasikan dengan matang dan bisa dibantu oleh digibank Advisor.

Tidak perlu takut menghadapi kondisi ini. Dalam berinvestasi, penting untuk memiliki mindset dan komitmen yang kuat serta strategi keuangan yang tepat. Jangan panik dan membuat keputusan terburu-buru. Apapun tujuan investasimu bisa dicapai dengan cara dan rencana yang tepat. Dengan Aplikasi digibank by DBS, kamu akan dibimbing dalam mengelola keuangan dan investasimu, termasuk dapat notifikasi kapan waktunya untuk menyesuaikan portofolio investasi, panduan dengan dari tim pakar DBS, dan pandangan pasar yang bisa diandalkan!